Mohon tunggu...
Alfasrin
Alfasrin Mohon Tunggu... Lainnya - Unpredictable

XXIX! Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Sumatera Barat 2018, Duta Anak Kota Sawahlunto dan Duta Anak Provinsi Sumatera Barat 2019, Penulis buku "Alfa" dan "Segmen-Segmen Kehidupan", Pemilik akun Instagram @manotebook

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

The Little Dutch in West Sumatera

29 Januari 2021   08:51 Diperbarui: 30 Januari 2021   08:06 1696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah Satu Pria Orang Belanda yang Bermakam di Kerkhof   (Dokpri)

Salah Satu Makam dengan Marmer  (Dokpri)
Salah Satu Makam dengan Marmer  (Dokpri)
Selfie di Makam Belanda   (Dokpri)
Selfie di Makam Belanda   (Dokpri)
Kerkhof Sebelum Dipugar   (Dokpri)
Kerkhof Sebelum Dipugar   (Dokpri)

Salah Satu Pria Orang Belanda yang Bermakam di Kerkhof   (Dokpri)
Salah Satu Pria Orang Belanda yang Bermakam di Kerkhof   (Dokpri)
Panorama dari Atas Kerkhof   (Dokpri)
Panorama dari Atas Kerkhof   (Dokpri)
Potret Beberapa Makam yang Belum Dipugar   (Dokpri)
Potret Beberapa Makam yang Belum Dipugar   (Dokpri)

Salah Satu Wanita yang Dimakamkan di Kerkhof Sawahlunto   (Dokpri)
Salah Satu Wanita yang Dimakamkan di Kerkhof Sawahlunto   (Dokpri)

Setelah berkunjung di kedua tempat ini pun, aku dan Bang Panji memutuskan untuk menyudahi pertemuan kami hari ini dan pulang ke rumah masing-masing. Tentu saja, seperti halnya pergi, ketika pulang pun aku membayangkan dan bergumam banyak hal mengenai hari ini. Ada banyak hal di masa lalu yang sangat berharga dan harus dijaga untuk saat ini sebagai bukti bahwa peradaban membawa peradaban. 

Teringat olehku, ketika dahulu jika aku hidup pada masa kejayaan Kota Sawahlunto yang ramai dengan hiruk pikuk pertambangan, pasti akan berat sekali bagi pribumi.

Tetapi bagi rakyat yang kaya dan orang Belanda, tentu sebuah kenikmatan yang tiada tara. Belum lagi dengan infrastruktur yang lengkap apalagi perihal energi listrik yang melimpah hingga Kota Sawahlunto juga dijuluki sebagai Hongkong di Waktu Malam dengan gegap gempitanya lelampuan di Pusat Kota. Sungguh suatu wisata masa lalu yang penuh dengan pembelajaran.

Untuk itu, aku mengajak para pembaca sekalian untuk terus semangat dalam menghadapi kehidupan dengan belajar dari masa lalu. Tidak lupa pula untuk bersyukur akan hari ini dan bersiap untuk hari esok.

Selain itu, ketika para pembaca sekalian berkunjung ke Sumatera Barat, jangan lupa singgahlah dulu ke kota ku tercinta, Kota Sawahlunto, The Little Ducth in West Sumatera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun