Lelaki tua di ujung menara Aleppo
Termenung! meraih ingatan yang tenggelam
Dalam lembaran savana yang mayat
"Sudah padam si pelita nan jelita"
terpekik hati mendengar nyanyian kepala tua
lebih merdu dari nyanyian maut di ujung tombak kesepian
lelaki tua dari aleppo
menyusuri lorong -- lorong benteng yang terpekur
tempat tenggelam mimpi -- mimpi muda nan anggun
dan gadis -- gadis yang kecewa kepada malam
yang merebut ciuman malam pertama
di atas ranjang bertabur puisi
sedang di ujung jalan menuju hati Aleppo
para pujangga membaca hari yang lesu
dengan mata sayup di kecup purnama
yang rindu keindahan zamrud
di ujung bibir penari Aleppo
si tua dari Aleppo
merangkai kenangannya menjadi puisi
menggubahnya kepada angin di atas perapian
si tua aleppo
dalam genggamannya seorang gadis bermata lazuardi
menghitung tasbih di buku -- buku jari
Ia membaca  nasib dalam tangannya
Yang terukir sebelum si tua Aleppo lahir
dan sekarat dalam pelukan safira
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H