Mohon tunggu...
Al Faruq
Al Faruq Mohon Tunggu... Freelancer - Lelaki zenit dan nadir dari ujung timur matahari

seorang penikmat kopi, kretek, dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menulis Nasib

13 November 2020   06:40 Diperbarui: 13 November 2020   06:46 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: MariuszKedzierskiArt on Facebook

Lelaki tua di ujung menara Aleppo

Termenung! meraih ingatan yang tenggelam

Dalam lembaran savana yang mayat

"Sudah padam si pelita nan jelita"

terpekik hati mendengar nyanyian kepala tua

lebih merdu dari nyanyian maut di ujung tombak kesepian

lelaki tua dari aleppo

menyusuri lorong -- lorong benteng yang terpekur

tempat tenggelam mimpi -- mimpi muda nan anggun

dan gadis -- gadis yang kecewa kepada malam

yang merebut ciuman malam pertama

di atas ranjang bertabur puisi

sedang di ujung jalan menuju hati Aleppo

para pujangga membaca hari yang lesu

dengan mata sayup di kecup purnama

yang rindu keindahan zamrud

di ujung bibir penari Aleppo

si tua dari Aleppo

merangkai kenangannya menjadi puisi

menggubahnya kepada angin di atas perapian

si tua aleppo

dalam genggamannya seorang gadis bermata lazuardi

menghitung tasbih di buku -- buku jari

Ia membaca  nasib dalam tangannya

Yang terukir sebelum si tua Aleppo lahir

dan sekarat dalam pelukan safira

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun