Menurut Feng dan Guo (2021), faktor seperti kepercayaan, kolaborasi yang erat, dan mekanisme distribusi manfaat yang transparan adalah kunci untuk mencapai keberhasilan aliansi konstruksi berbasis BIM.
***
Penelitian yang dilakukan oleh Tao Feng dan Bin Guo (2021) menyimpulkan bahwa stabilitas aliansi dalam sistem konstruksi berbasis BIM sangat dipengaruhi oleh interaksi antar pemangku kepentingan, distribusi manfaat, dan faktor eksternal lainnya.Â
Dengan menggunakan pendekatan system dynamics, penelitian ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam aliansi proyek konstruksi.Â
Untuk mencapai keberhasilan aliansi jangka panjang, distribusi manfaat yang adil dan transparan sangat penting, serta komunikasi yang efisien antara peserta proyek.Â
Saran yang diberikan adalah bahwa manajer proyek harus proaktif dalam mengelola ekspektasi setiap pihak dan membangun kepercayaan sejak tahap awal aliansi.
Implikasi penelitian ini sangat relevan bagi para praktisi di sektor konstruksi, terutama yang bekerja dengan sistem berbasis BIM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan yang cermat dan penggunaan teknologi seperti Building Information Modeling (BIM)Â dapat meningkatkan efisiensi proyek hingga 30%.Â
Namun, tanpa pendekatan manajemen aliansi yang tepat, potensi penuh dari teknologi ini sulit untuk diwujudkan.Â
Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang interaksi antar pemangku kepentingan dan pentingnya mekanisme distribusi manfaat yang adil sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas dan keberhasilan proyek dalam jangka panjang.
Referensi:
Feng, T., & Guo, B. (2021). Challenges and opportunities for information integration applications in the data-enabled construction systems. Microprocessors and Microsystems, 82, 103821. https://doi.org/10.1016/j.micpro.2021.103821
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H