Mohon tunggu...
Alfarizal Khafidz
Alfarizal Khafidz Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Institut Seni Indonesia Surakarta

Videografer dan Fotografer

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Inovasi dan Adaptasi Tenun Ikat Bandar Kidul untuk Menjaga Identitas Budaya Lokal

29 Desember 2024   21:15 Diperbarui: 29 Desember 2024   21:02 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motif kain tenun ikat Bandar Kidul

Keterlibatan masyarakat lokal juga menjadi kunci dalam keberlangsungan industri ini. Sistem kerja yang fleksibel memungkinkan pekerja untuk membawa sebagian pekerjaan ke rumah, menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, industri tenun ikat Bandar Kidul menunjukkan tanda-tanda positif. Yisna menjelaskan bahwa penjualan pada tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun sempat mengalami penurunan akibat inflasi dan kenaikan harga bahan baku.

KESIMPULAN

Tenun ikat Bandar Kidul merupakan warisan budaya yang berharga, mencerminkan kekayaan tradisi dan keterampilan masyarakat Kediri. Meskipun menghadapi berbagai tantangan di era modern, upaya pelestarian dan inovasi terus dilakukan untuk mempertahankan keberlangsungannya.

Untuk menjamin masa depan tenun ikat Bandar Kidul, diperlukan sinergi antara pemerintah, pengrajin, dan masyarakat. Dukungan pemerintah dalam bentuk promosi dan pelatihan, inovasi dari para pengrajin, serta apresiasi masyarakat terhadap produk lokal akan menjadi kunci dalam melestarikan dan mengembangkan tenun ikat Bandar Kidul sebagai identitas budaya yang hidup dan relevan di era modern.

Dengan mempertahankan kualitas tradisional sambil beradaptasi dengan tuntutan pasar modern, tenun ikat Bandar Kidul memiliki potensi untuk terus berkembang. Peningkatan kesadaran akan nilai kultural dan kualitas produk lokal di kalangan konsumen akan menjadi faktor penting dalam menjamin keberlanjutan industri ini di masa depan. Namun, optimalisasi pemanfaatan platform digital dan peningkatan kapasitas SDM dalam pemasaran digital perlu menjadi fokus utama untuk menghadapi tantangan di era digital.

Penulis : Alfarizal Khafidz Qoirul Akhlaky 

Program Studi Film dan Televisi, Institut Seni Indonesia Surakarta 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun