Namun, dengan adanya teknologi Augmented Reality, siswa dapat merasa lebih mudah dalam mempelajarinya. Teknologi Augmented Reality dapat memvisualisasikannya secara tiga dimensi supaya para siswa tidak perlu untuk bersusah payah dalam membayangkannya. Dalam penerapannya siswa dapat melihat bangun datar atau bangun ruang secara jelas melalui pemindaian dari gadget atau media lainnya terhadap objek nyata yang telah didesain untuk teknologi tersebut sebelumnya.
3. Teknologi AR sebagai media pembelajaran dalam bidang anatomi makhluk hidup
Selain bidang geografi dan geometri, teknologi AR juga dapat dimanfaatakan dalam bidang anatomi. Anatomi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh dari manusia atau hewan. Dalam mempelajari anatomi, tentunya para siswa biasanya harus melakukan praktik secara langsung terhadap bagian tubuh atau hanya menggunakan alat peraga saja. Namun, jika menggunakan AR, hal ini dapat lebih mudah untuk dipelajari dikarenakan AR dapat ditambahkan pada alat peraga sehingga seperti mempelajari mekanisme sistem pencernaan, siswa menjadi lebih tahu tentang alur makanan yang masuk hingga keluar beserta proses yang ada di dalamnya secara jelas. Oleh sebab itu, penerapan teknologi AR dalam lingkup anatomi juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran para siswa.
Penerapan teknologi  Augmented Reality sebagai media pembelajaran, tentunya membutuhkan persiapan yang matang. Pada teknologi Augmented Reality membutuhkan beberapa hal yang perlu untuk direncanakan sebelumnya yaitu,  jenis perangkat yang digunakan, perancangan sistem teknologi informasi, dan melakukan evaluasi atau uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui apakah dapat berjalan secara baik. Salah satu Jenis perangkat yang dapat digunakan untuk menerapkan teknologi Augmented Reality adalah handphone.
Selain itu, hal yang perlu dipersiapkan pada perangkat handphone adalah beberapa aspek seperti kestabilan dari internet, media penyimpanan pada perangkat, spesifikasi kamera, resolusi layar, versi operating sistem, dan beberapa sensor untuk mendeteksi lainnya. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah beserta pihak yang berkompeten dalam bidang teknologi, dapat merancang sistem Augmented reality sebagai media pembelajaran berupa aplikasi melalui pemrograman komputer dan menentukan marker atau objek yang akan disorot oleh kamera perangkat menggunakan media perangkat berupa handphone dengan spesifikasi tertentu. Tahapan dalam pembuatan aplikasi ini, tentunya harus memerhatikan keruntutan dalam perancangannya agar dapat berjalan dengan baik. Â Oleh sebab itu, segala persiapan dari segi alat, desain interaksi, dan sebagainya harus dipersiapkan secara matang.
Setelah dilakukannya perancangan aplikasi, pemerintah sebagai pihak yang memiliki kuasa untuk menyebarluaskan penggunaan teknologi AR di berbagai sekolah beserta pihak terkait dapat melakukan uji coba terlebih dahulu terhadap aplikasi yang telah dirancang sebelumnya, untuk dilakukan perbaikan apabila aplikasi masih terdapat kesalahan dalam proses penayangan materi. Jika program telah selesai dan berhasil dijalankan, program dapat diunduh oleh seluruh pihak sekolah lalu dapat diaplikasikan pada perangkat yaitu gadget melalui pengunduhan aplikasi terlebih dahulu. Setelah itu, kamera perangkat dapat diarahkan kepada objek, dapat berupa buku yang berisi kumpulan gambar, dinding khusus untuk gambar lalu program Augmented Reality tersebut dapat melakukan penggabungan antara gambar dua dimensi, tiga dimensi, dan divisualisasikan seolah-olah terjadi secara nyata di sekeliling kita.Â
Berdasarkan studi literatur yang telah saya temukan penggunaan teknologi Augmented Reality terhadap bidang Pendidikan terbilang cukup efektif, karena terdapat beberapa penelitian berdasarkan survey terhadap para siswa yang menunjukan bahwa siswa menjadi lebih paham terhadap materi yang disampaikan. Namun, diperlukan adanya bantuan dana dari pemerintah untuk menerapkannya secara merata terhadap sekolah yang ada.
Pada era sekarang ini, tentunya teknologi informasi telah mengalami kemajuan dalam pengembangannya. Salah satu teknologi informasi yang ada yaitu Augmented Reality. Augmented Reality dapat melakukan visualisasi objek dengan cara mengolaborasikan antara berbagai macam objek maya dengan objek nyata melalui analisa terhadap marker melalui perantara kamera sehingga dapat seolah-olah terjadi secara nyata di sekeliling kita. Perangkat yang dapat digunakan, untuk menjalankan teknologi ini, tentunya tidak harus dengan harga yang mahal, dikarenakan Augmented Reality terbagi menjadi berbagai macam jenisnya. Dengan bermodalkan handphone dengan spesifikasi tertentu, setiap orang terutama para siswa dapat merasakan teknologi Augmented Reality ini dengan baik.Â
Oleh sebab itu, pemerintah dapat memfasilitasi pendidikan dengan melakukan pemerataan terkait penggunaan teknologi Augmented Reality sebagai media pembelajaran para siswa dikarenakan dengan menggunakan teknologi ini, terlihat beberapa efek positif dalam dunia pendidikan cukup eksklusif dan interaktif serta telah menunjukkan persentasi yang baik mengenai efek untuk meningkatkan aspek minat belajar, aspek kemudahan pemahaman, aspek tampilan, dan aspek keterlaksanaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H