Pertama, kita harus bersikap adil. Dalam artian, kita harus memposisikan pelaku sebagai oknum. Jadi, kita tidak boleh serta merta menyalahkan Banser secara keorganisasiannya. Bahkan, kita juga tidak bisa menyalahkan HTI sebagai keorganisasiannya, dalam permasalahan ini. Sampai ada keputusan resmi dari hasil penyelidikan dan penyidikan pihak kepolisian.
Kedua, kita juga tidak bisa membenarkan perbuatan pengibar bendera tersebut. Mengapa? Karena dia telah jelas-jelas melanggar peraturan dalam upacara tersebut, jangankan bendera Tauhid, jika dia mengibarkan bendera PKI pun tetap saja melanggar. Secara jelas peraturan mengatakan bahwa dilarang membawa bendera apapun kecuali bendera Merah Putih. Namun, pada peraturan tersebut tidak ada sanksi yang mengatakan bahwa bendera selain Merah-Putih akan dibakar.
Ketiga, telah kita ketahui bersama, mengenai rilis pernyataan resmi Ansor. Tepatnya pada poin ke enam, singkatnya disitu dijelaskan bahwa pembakaran bendera tersebut melanggar SOP Banser, dan mereka menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya pada pihak yang berwajib.
Artinya, pihak Ansor mengakui bahwa apa yang dilakukan ketiga oknum tersebut adalah salah dan melanggar. Nah, kita pun juga harus mengambil sikap yang sama, yaitu meyakini bahwa apa yang dilakukan ke-tiga oknum tersebut jelas-jelas salah dan melanggar.tidak perlu mencari pembenaran lagi.
Keempat, karena kita sudah bisa menganggap bahwa pelakunya adalah oknum, sehingga jangan ada lagi lah statement bubarkan Banser. Mengapa? Karena yang salah adalah oknum, dan jelas-jelas diluar instruksi Banser secara keorganisasian. Sama halnya dengan banyaknya para anggota dewan yang korup, bukan berarti DPR secara kelembagaannya harus bubar kan? Tapi cukup kita bersihkan saja lembaganya dari para koruptor-koruptor tersebut.
Yang terakhir, sembari menutup artikel ini, kita harus tahu, bahwa kita hidup se-tanah air bersama mereka. Setiap yang hidup bersama pasti ada konflik, tidak selalu berjalan mulus. Nah, Tuhan memberikan hikmah yang luar biasa dibalik itu semua, salah satunya adalah mendewasakan bangsa ini dalam mencari jalan keluar dari setiap permasalahan ataupun konflik yang terjadi.Â
Pihak yang berwajib telah turun tangan, kita serahkan saja pada mereka kasus ini. Sudahlah, jangan diperkeruh. Prioritaskan keharmonisan dalam berbangsa, karena mau tidak mau, kita bahkan anak cucu kita nanti akan selalu hidup bersama di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Wallahua'lamÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H