Aku tak sadar............
..............
Setelah hari itu, semua jadi terasa asing bagiku. Ingin kutumpahkan saja kemarahanku kepada langit, bumi bahkan seisi jagad raya ini. Apakah benar bila keindahan terenggut, maka pastilah menorehkan luka yang teramat dalam? Apakah keindahan dan kebahagiaan hanya boleh dinikmati dalam sekejap?. Adakah kebahagiaan yang abadi? " Nak zen, hendaknya selalu sabar dalam setiap cobaan yang di berikan tuhan kepada kita. Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah memberi cobaan melebihi batas kekuatan hambanya" kyai Muhyi berkata sambil menatap lekat kepadaku. Kutemukan kesejukan dalam tatapan mata renta itu. Kesejukan sebagai pengobat atas apa yang sedang bergejolak hebat dalam dada ini, dan rasa ini. Ucapan yang selalu terngiang dalam pengantar tangisku yang panjang.
Ruang ICU .........................
Hampir habis air mata ini tertumpah, ketika kulihat disana ujung kasihku terbaring lemas dengan berbagai peralatan yang...ah..entah apa namanya. Catatan kecil yang dibuatnya tentang harapan-harapannya kutemukan pagi itu tergenggam ditangan. Goresan tinta yang terang meminta akan kebahagiaan yang sejati.
..........................................
Semburat mentari pagi mengusap lembut dedaunan pohon yang meliuk perlahan di belai angin semilir. Gembala kambing menggiring ternaknya merumput di padang yang rimbun Kulangkahkan kaki entah kesekian kali menuju  harapan yang bertahun lalu tertinggal. Dihadapanku berdiri nisan berlumut, karena ternyata alam telah setuju untuk menggapainya. Kusingkirkan jatuhan daun yang menutupinya. Lalu dengan lembut kubisikkan kepadanya, " Beristirahatlah dengan tenang dik, mas akan selalu menepati janji untuk selalu mencintai dan menyayangimu sampai kapanpun. Kukecup lembut nisan berlumut itu, perlahan semua gelap,  lamat-lamat kudengar suara gembala kambing, " Tolong mbah zen jatuh...tolong mbah zen jatuh..."
Dan gelap yang dingin menyelimutiku.............
Jogjakarta, 4 Juni 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H