Citra adalah kesan yang kita miliki terhadap sesuatu berdasarkan pengetahuan dan pengalaman kita, dan hal itu mempengaruhi sikap kita terhadap hal tersebut. Perusahaan dapat menentukan citra publiknya melalui penelitian dan menggunakan informasi tersebut untuk membentuk kebijakannya. Personal branding merupakan proses pembentukan persepsi masyarakat terhadap seseorang, yang juga dapat berdampak pada citra suatu perusahaan atau organisasi. Konsep-konsep ini saling berhubungan dan penting untuk menciptakan pandangan positif di masyarakat.
1. Pengertian Citra Diri
Citra diri adalah pandangan pribadi yang dimiliki diri sendiri. Citra diri juga dapat diartikan sebagai kamus internal yang menggambarkan karakteristik diri seperti cantik, baik hati, mudah bergaul dan lain sebagainya. Citra diri ini dapat tercipta tergantung pada diri kita sendiri dalam berperilaku terhadap sesuatu dan memperlakukan sesuatu dengan pandangan diri sendiri dan orang lain. Jika kita berperilaku dengan menggunakan dasar etika perilaku dengan baik dan tepat disebut dengan citra positif, begitupun sebaliknya.
Membangun citra diri sangatlah penting, karena dapat mengetahui bagaimana cara pandang orang lain terhadap diri. Sehingga kita bisa mempertahankan keunggulan diri dan mengevaluasi kekurangan diri, yang kemudian diperbaiki demi membangun citra yang baik serta positif. Contohnya, saat bertemu dengan lingkungan baru, baiknya kita membangun citra positif diri. Supaya meninggalkan kesan. bagi orang sekitar, bahwa kita merupakan orang yang ramah. dan positif. Hal kecil yang bisa dilakukan saat membangun citra yaitu dengan 55 yaitu senyum, sapa, salam, sopan dan santun. Niscaya, kita akan meninggalkan kesan positif bagi orang sekitar, baik yang sudah lama mengenal atau yang baru bertemu.
2. Pengertian Citra Organisasi Citra organisasi adalah persepsi konsumen atau mitra kerja maupun lingkungan eksternal mengenai sebuah organisasi. Persepsi dari pihak luar organisasi dipengaruhi oleh berbagai informasi serta obyek lain disetiap waktu dari berbagai sumber yang selanjutnya dicerna oleh pihak luar organisasi dan menimbulkan sebuah persepsi. Citra organisasi diperlukan untuk mempengaruhi pikiran pelanggan melalui kombinasi dari periklanan, humas, bentuk fisik, kata-mulut, dan berbagai pengalaman aktual selama menggunakan barang dan jasa.
Citra organisasi merupakan salah satu aset terpenting yang selayaknya harus terus menerus dibangun dan dipelihara. Citra yang baik merupakan perangkat kuat, bukan hanya untuk menarik konsumen dalam memilih produk atau perusahaan, melainkan juga dapat memperbaiki sikap dan kepuasan. pelanggan terhadap perusahaan.
3. Pengertian Membangun Citra Organisasi Membangun citra organisasi yaitu pembentukan yang merupakan aspek kepribadian dan identitas perusahaan, maksudnya bahwa setiap perusahaan memiliki wajah sendiri yang memiliki dampak positif tentunya. Tidak mungkin setiap perusahaan ingin memiliki wajah yang terlihat negatif dimata publik. Selain itu, suatu formulasi pesan kepada umum atau publik dengan mengenal bagaimana wajah perusahaan tersebut dan yang terakhir adalah suatu media publisitas yang baik. Ada juga hubungan antara citra organisasi dengan proses public relation yang awalnya memiliki penemuan fakta, dan mengetahui definisi permasalahan dari fakta tersebut, setelah itu aksi dan komunikasi yang berfungsi sebagai mediasi dan yang terakhir evaluasi atau kesimpulan dari setiap fakta yang ada. 4. Bagaimana dengan Pencitraan Organisasi?
Citra yang baik dari suatu organisasi akan mempunyai dampak yang menguntungkan, pencitraan organisasi ini posisinya akan tergantung pada seluruh anggotanya, karena merupakan suatu gambaran atau pandangan wajah dari individu, kelompok dan massa tersebut. Jadi citra ini merupakan hasil penilaian yang selalu bergantung dari sudut pandang mana penilai menilainya mau buruk ataupun baik. Citra yang baik, artinya publik mempunyai kesan positif terhadap suatu organisasi, sedangkan citra yang kurang baik berarti publik memiliki kesan negatif. Maka dari itu di setiap organisasi bahkan membuat poster atau pamflet yang menerapkan setiap individu di suatu organisasi tersebut baik dengan menuliskan 5S : Senyum, Salam, Sapa, Sopan & Santun. Hampir semua orang/masyarakat melihat slogan tersebut, karena setiap organisasi seperti rumah sakit, sekolah, kantor selalu menerapkannya. Pencitraan organisasi pun tergantung dengan setiap kebijakan perusahaan tetapi lebih banyak yang membuat kreatif agar lebih enak dan mudah dipahami. 5. Cara Seorang PR Memiliki Citra Diri Positif
yang
Terapkan dalam diri kita yaitu 55 (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun)
a. Harus selalu memberikan senyuman Seorang PR harus selalu bisa menampilkan wajah yang selalu tersenyum, atau memberikan senyum yang ikhlas.
b. Selalu mengucapkan salam
Seorang PR dinilai dari attitude nya, dengan kita selalu memberikan salam (selamat pagi, siang, sore, dan lainnya) audiens akan senang kepada kita.
c. Selalu saling menyapa
Memberikan sapa kepada orang lain agar dapat membuka komunikasi dengan baik sehingga menampilkan
kesan yang friendly.
d. Selalu menampilkan diri kita yang sopan
Kita harus bisa menghormati setiap orang, baik yang lebih muda maupun yang lebih tua dan selalu memegang teguh pada etika maupun etiket.
e. Selalu menampilkan diri kita dengan rendah hati ke orang
lain (santun) Tidak menunjukkan diri sendiri paling/lebih hebat, semua kedudukan sama baik, tidak perlu ada yang disombongkan/pamerkan
6. Proses Membangun Citra Diri
a. Konsisten
Konsisten dalam membangun citra diri itu penting jangan hanya diawal-awal saja. Untuk itu butuh komitmen yang kuat agar dapat konsisten yaitu dengan dilandasi niat untuk merubah diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi bukan karena ingin mendapatkan sesuatu. b. Bagaimana kita mengungkapkan citra diri kita kepada
orang lain. Hal ini bisa kita lakukan dalam bentuk tulisan (misalnya blog) ataupun dalam bentuk visual melalui media sosial ataupun saat kita bertemu dengan orang lain. Sebisa mungkin menulis menjadi sebuah budaya dalam kehidupan kita semua karena dengan menulis memiliki banyak sekali
manfaat untuk kita. c. Mengenal target audience
Hal ini perlu dilakukan agar kita bisa tepat sasaran. untuk siapa kita menampilkan citra diri kita, apakah untuk masyarakat umum atau untuk masyarakat khusus seperti perusahaan saja.
d. Media yang digunakan untuk menyampaikan citra diri kita
kepada publik.
Cara yang paling efektif dan efisien dalam menyampaikan citra diri yaitu melalui internet dan media sosial bisa dengan membuat website pribadi seperti blog atau dengan cara membuat press release. Selain melalui media sosial dan internet kita juga bisa melalui kehidupan langsung yaitu dengan cara masuk dan aktif kedalam sebuah komunitas agar kita bisa menampilkan diri kita dengan sebaik-baiknya.
7. Proses Pembentukan Citra dalam Perusahaan a. Kepribadian dan identitas perusahaan
Identitas perusahaan merupakan pernyataan singkat kepada publik mengenai apa dan siapa mereka. Adanya identitas yang dimiliki sebuah perusahaan memungkinkan untuk dikenal dan mampu dibedakan dari perusahaan yang lain. b. Formulasi pesan kepada publik
Formulasi disini merupakan sebuah komunikasi atau pesan yang ingin kita sampaikan ke publik. Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan
tingkah laku menjadi lebih baik. . Mengenal Public/Target Audiens
c Target audiens atau yang juga dikenal sebagai target market merupakan elemen penting dalam sebuah bisnis. Karena tanpa mereka, bisnis akan menjadi hal yang sia-sia. Setiap bisnis memiliki target audiens yang berbeda, tergantung dari jenis bisnis apa yang dilaksanakan pada perusahaan tersebut, serta goals atau pencapaian apa yang
ingin di capai.
d. Media Publisitas
Publisitas adalah publikasi yang menggunakan media massa yang merupakan kegiatan memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, sponsorship kegiatan, program CSR, mendukung atau berperan dalam kegiatan amal. Publisitas juga sering disebut sebagai hubungan masyarakat.
8. Strategi Komunikasi Public Relation untuk Membangun Citra Perusahaan yang Baik
a. Gunakan email untuk komunikasi
b. Memanfaatkan media sosial
c. Menciptakan sebuah blog
d. Membangun hubungan dengan media
e. Melakukan riset dan evaluasi
f. Atur rencana dan tetapkan keputusan
g. Jelaskan corporate social responsibility
h. Membangun loyalitas merek
9. Mana yang lebih dahulu, membangun Citra Perusahaan atau
Citra Individu?
Seorang PR haruslah mampu membangun citra/image diri sendiri maupun perusahaan. Penilaian setiap individu tentunya berbeda-beda, belum tentu apa yang kita lihat positif dilihat orang lain juga positif untuk itu sebagai seorang PR harus berusaha agar citra positif perusahaan dapat ditangkap positif juga oleh publik/masyarakat. Sebelum membangun citra perusahaan harus membangun citra diri terlebih dahulu. Karena citra perusahaan merupakan kumpulan citra dari setiap individu anggota perusahaan atau orang-orang yang ada di dalamnya, sehingga setelah citra diri semua orang sudah baik maka akan membentuk citra perusahaan.
10. Perlukah Perusahaan Membangun Citra?
Membangun citra perusahaan merupakan hal yang sangat
penting, dengan membangun citra yang baik di mata masyarakat maka masyarakat dapat mengenal perusahaan. Untuk itu perusahaan harus membangun citra positif perusahaan dengan membuat website perusahaan, menggunakan sosial media untuk mengenalkan perusahaan kepada masyarakat.
11. PR bagi Perusahaan dan Organisasi
Public relation tentu sangat penting bagi perusahaan, karena dengan PR maka organisasi dapat membangun dan mempertahankan citra baik (good image) dan itikad baik (goodwill), selain itu dengan adanya PR maka akan muncul rasa saling mengerti, mempercayai, dan saling menghargai antara pihak internal dengan internal maupun internal dengan eksternal perusahaan, dengan begitu maka akan terwujud suatu toleransi. PR merubah permusuhan menjadi perdamaian, antipati menjadi simpati, prasangka menjadi penerima, ketidakpedulian menjadi peduli, ketidaktahuan menjadi paham atau dengan kata lain PR merubah dari sikap, pandangan, pola pikir negatif menjadi positif. 12. Perpaduan PR dan Kepribadian
Terdapat beberapa citra diri yaitu: Citra Busana, Citra Selera, Citra Jiwa (EQ), Citra Religiousitas (SQ), Citra Bicara, Citra Intelektualitas, Citra Tulis, Citra Sosial. Dengan mempunyai citra seperti yang telah disebutkan tersebut akan memberikan value seorang PR kepada orang lain.
Perpaduan public relation dengan kepribadian bisa memberikan nilai tambah kepada orang lain sehingga bisa diutarakan dengan rumus PR + KEPRIBADIAN = PUBLIC REPUTATION karena dengan public relation dan citra kepribadian yang sangat baik bisa memungkinkan untuk meningkatkan reputasi diri kita sendiri ataupun organisasi sehingga bisa dikenal sangat baik oleh orang lain dan tertarik dengan kita.
13. Fungsi PR dalam Membentuk Citra Diri
Peran atau fungsi utama dari PR dalam membentuk citra diri di perusahaan yaitu dengan membuat jembatan komunikasi yang dimana jembatan komunikasi itu bersifat eksternal. maupun internal, dengan langkah-langkah seperti kontak langsung dengan masyarakat, pers/media dan juga mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendekatkan lembaga dengan masyarakat.
Jadi kesimpulannya membangun citra diri itu sangat. penting karena akan memberikan kesan kita bagi orang lain dan di mata orang lain. Membangun citra diri ini juga bisa dimulai dengan niat yang konsisten, melakukan hal yang baik, berfikir positif, selalu optimis dan tentunya selalu menampilkan yang terbaik di mata orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H