AKTIVITAS YANG BERMANFAAT DALAM KEHIDUPAN PONDOK PESANTREN
Pendahuluan
Pesantren bisa didefinisikan sebagai Lembaga Pendidikan Agama Islam dengan sistem asrama atau pondok. Seorang kiai sebagai figur sentralnya, masjid atau musholla sebagai pusat kegiatan yang menjiwainya dan pengajaran agama islam dibawah bimbingan kiai yang dianut santri sebagai kegiatan utamanya.
Pondok pesantren merupakan Lembaga keagamaan yang urgen bagi budaya Islam di Indonesia pesantren mengajarkan, memotivasi, membimbing santri agar dapat menjadi manusia sejati. Pondok pesantren juga mengajarkan kepada santrinya agar dapat meneladani sosok baginda nabi dengan mengisi waktu-waktunya untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat baik bagi jasmani seperti berolahraga yang disunnahkan nabi di antaranya memanah, berenang, menunggang kuda maupun rohani seperti membaca Al-Qur'an, mengkaji Kitab kuning (Fahham & Dr. Susanto, 2020).
Karya Tulis Ilmiah ini mendeskripsikan terkait aktivitas keseharian bermanfaat yang diajarkan pesantren terhadap santrinya. Penulis akan memotivasi, mendorong dan memberikan pandangan yang lebih dalam tentang bagaimana pondok pesantren memberikan aktivitas bermanfaat bagi santri baik manfaat bagi jasmani maupun rohani.
Karya Tulis ini mengajak Pembaca agar introspeksi diri sebisa mungkin untuk bisa mengisi waktu dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat di kehidupan sebagaiamana kehidupan di pondok pesantren agar pembaca bisa menjadi hamba yang produktif dalam melakukan suatu aktivitas. Karya Tulis ini pembaca dapat meng-Upgrade diri supaya dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat baik bagi diri kita, orang lain, dunia juga akhirat.
Pembahasan
Pesantren merupakan salah satu pilar didalam pembentukan karakter multikultural santri. Pesantren pada umumnya memiliki aktivitas yang telah di rancang oleh pengasuh. Ragam aktivitas itu bisa meliputi mengaji Al-Qur'an, mengaji Kitab kuning, olahraga, silat dan lain sebagainya.
Semua aktivitas itu merupakan aktivitas yang bermanfaat baik bagi jasmani maupun rohani (Yusuf, 2021). Seluruh santri harus mengikuti rangkaian aktivitas secara sukarelawan, sebagai berikut:
Aktivitas Keseharian di Pondok Pesantren
03.00 - 05.00Bangun melakukan sholat tahajjud dan sholat shubuh berjamaah serta membaca wirid
05.00 - 06.00Membaca Al-Qur'an dengan asatidz dan pendalaman bahasa arab
06.00 - 07.00Mandi, Sarapan pagi, Persiapan sekolah
07.00 - 12.15Olahraga dan sekolah
12.15 - 14.00Sholat dhuhur berjamaah, makan siang
14.00 - 15.45Istirahat
15.45 - 17.00Sholat ashar berjamaah, Muhadhoroh sore, Silat
17.00 - 18.00Persiapan sholat maghrib
18.20 - 21.00Ngaji malam serta sholat isya' berjamaah
21.00 - 21.30Makan malam
21.30 - 23.00Belajar wajib malam dibimbing oleh Wali kelas (Asatidz)
23.00 - 03.00Istirahat
Berdasarkan aktivitas-aktivitas di atas secara tidak langsung dapat membangun keterampilan bagi para santri seperti displin, etos kerja, inisisatif dan sebagainya yang sangat dibutuhkan oleh seorang entreprene.
Selain aktivitas internal, Pesantren juga memberikan aktivitas secara eksternal seperti membantu masyarakat, memakmurkan masjid atau musholla, mengikuti rangkaian kegiatan masyarakat (badal dari sang kiai) dan lain sebagainya. Semua aktivitas tersebut guna mengajarkan kepada santrinya cara bersosialisasi yang baik dengan Masyarakat (Dr. Sarwenda, n.d.). Aktivitas seperti itu tidak lain untuk memanfaatkan nikmat dari Allah Swt yakni nikmat sehat dan nikmat waktu luang. Rasulullah saw bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
"Ada dua nikmat yang banyak membuat manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang".
(HR. Bukhari no. 6412)
Seseorang bisa melihat kondisi dirinya, ketika sedang ada waktu luang justru menghabiskan waktu tersebut untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya, baik untuk kehidupan di dunia, lebih-lebih untuk kehidupan di akhirat kelak. Orang jutsru menghabiskan waktu untuk main game seharian, atau nonton serial film, atau mengecek timeline facebook dari ujung atas sampai ujung bawah dilihat dan dibaca satu-satu padahal tidak ada status yang berfaidah atau ngobrol di grup whatsapp sampai ke sana ke mari ratusan chat, yang terkadang membuat kita terjerumus ke dalam dosa besar berupa menggunjing aib saudara kita.
Kondisi yang hampir dilakukan ketika sedang sibuk dengan urusan-urusan penting sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk sekedar istirahat. Padahal Rasulullah saw telah mengingatkan kita, bahwa di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah dengan meninggalkan hal-hal yang tidak ada manfaatnya. Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah r.a, dari Rasulullah saw bersabda :
مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ ما لَا يَعْنِيْهِ
"Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah (dia) meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat". (HR. Tirmidzi no. 2317; Ibnu Majah no. 3976. Dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani)
Allah Ta'ala pun berfirman dalam surat Al-Isra' ayat 7 yang berbunyi :
إِنْ أحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ ٱلْأَخِرَةِ لِيَسُۥٓـُٔوا۟ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا۟ ٱلْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا۟ مَا عَلَوْا۟ تَتْبِيرًا
Artinya: Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasa.
Dunia itu merupakan ladang untuk menggapai kesuksesan di akhirat. Ketika ingin sukses di akhirat kelak maka penuhilah perintah Allah dan jauhilah larangannya dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Allah Swt hakikatnya menyuruh hambanya untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat di kehidupannya.
Aktivitas bermanfaat yang dimaksud yakni aktivitas yang ada nilai ibadahnya, hal tersebutlah yang dikehendaki oleh Allah Swt terhadap hambanya mengenai seorang hamba itu harus berbuat baik kepada dirinya maupun orang lain, dengan tujuan agar dapat menjadi seorang yang sukses di dunia maupun akhirat.
Oleh karena itu, manfaatkanlah waktu untuk melakukan aktivitas-aktivtas yang bermanfaat. Jika tidak, bisa jadi Allah Swt justru akan menguji dengan berbagai hal yang membahayakan diri seseorang. Bentuknya, seseorang justru menggunakan nikmat tersebut dalam hal-hal yang Allah Swt haramkan. Jikalau sudah di uji oleh Allah Swt menggunakan waktu untuk hal-hal yang haram takutnya bisa menjadikannya meninggal dalam keadaan Su'ul khotimah. Naudzubillahi min dzalik.
Penutup
Kesimpulan
Seorang santri yang produktif adalah santri yang bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin mengisinya dengan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat.
Seorang santri yang produktif bisa menilai antara mana aktivitas yang bermanfaat dan tidaknya. Aktivitas yang bermanfaat bukan hanya dengan melakukan aktivitas yang sifatnya berdampak hanya kepada dirinya saja tapi juga yang bermanfaat bagi orang lain seperti gotong royong, membantu masyarakat dan lain sebagainya. Dan semua hal tersebut diniati untuk ittiba' (mengikuti) jejak Rasulullah SAW, dengan itu maka aktivitas yang dilakukannya pun tergolong bermanfaat dan bernilai ibadah.
Daftar Pustaka
Dr. Sarwenda, M. A. P. (n.d.). Kemandirian dan Sikap Entrepreneurship Santri di Pesantren. Publica Indonesia Utama. https://books.google.co.id/books?id=XUnfEAAAQBAJ
Fahham, A. M., & Dr. Susanto, M. A. (2020). PENDIDIKAN PESANTREN: Pola Pengasuhan, Pembentukan Karakter, dan Perlindungan Anak. Publica Institute Jakarta. https://books.google.co.id/books?id=BCsDEAAAQBAJ
Yusuf, A. (2021). Pesantren Multikultural Model Pendidikan Karakter Humanis-Religius di Pesantren Ngalah Pasuruan - Rajawali Pers. PT. RajaGrafindo Persada. https://books.google.co.id/books?id=FWIaEAAAQBAJ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H