Hal-hal diatas sekilas memang remeh. Dan karena dianggap remeh akhirnya banyak yang meremehkan. Bayangkan jika ada dua orang saja yang berkunjung ke kamar kost kita. Dua-duanya sama-sama abai akan kebersihan kamar. Sudah tentu akan terlihat sekali dampaknya bagi kamar kost yang kita huni tersebut.
Saya bukannya tidak suka jika ada kawan sejawat yang datang berkunjung, toh saya juga suka main ke kost teman saya. Apalagi saya yakin jika datangnya mereka pasti dengan maksud dan tujuan yang baik. Hanya saja tolong agar saling menjaga kebersihan sekeliling. Karena sebetulnya membuang sampah di tempatnya sangatlah mudah.
- Malas merapikan
Dibanding alasan sebelumnya, alasan ini sebenarnya adalah yang paling tepat. Mahasiswa, terutama yang laki-laki, cenderung malas membersihkan tempat tinggalnya. Walaupun saya yakin ada juga mahasiswi yang malas merapikan kamarnya, tapi mungkin tidak banyak, entahlah.
Mahasiswa yang malas merapikan kamarnya mungkin berangkat dari kebiasaannya ketika di rumah. Mungkin di rumah yang merapikan kamarnya adalah ibu atau saudara perempuannya, kita tidak tahu. Mahasiswa jenis ini, jika sudah waktunya sadar akan pentingnya kerapian kamarnya sendiri, pasti akan tergerak hatinya.
Ada juga tipe mahasiswa yang sebenarnya tidak tahan dengan kamar yang berantakan, tapi tiap kali hendak merapikannya, dia tidak punya waktu. Kadang ada kesibukan di luar, atau terkadang sekadar nongkrong bareng teman. Mahasiswa tipe ini hanya butuh waktu luang saja untuk segera merapikan kamarnya.
Tapi ada juga tipe mahasiswa yang memang dia murni malas saja untuk merapikan kamarnya. Dia tidak ada kesibukan apapun, kawan yang datang berkunjung tidak ada, kalaupun ada pasti jarang karena jengah dengan kamarnya yang berantakan. Mahasiswa jenis ini ditunggu sampai kapanpun tidak akan tergerak untuk merapikan.
Kalaupun suatu saat dia tergerak untuk merapikan, kemungkinannya ada dua. Pertama, orangtuanya mengabari akan datang berkunjung. Kedua, sudah terlalu banyak barang penting yang hilang (sebenarnya hanya terselip) di antara ratusan barang lain yang berserakan.
Kamar yang berantakan menurut saya tidaklah ideal untuk ditempati. "Tapi 'kan katanya orang jenius itu cenderung berantakan dan jauh dari kata rapi?" bela si Malas. Mungkin ungkapan tersebut benar. Membiarkan kamar berantakan juga bukan suatu kegiatan kriminal.
Ada juga yang kamarnya berantakan karena pengaruh gangguan kesehatan mental. Untuk mereka yang mengalami ini, saya doakan yang terbaik.
Hanya yang harus diingat, akan ada saatnya keberantakan kita akan mengganggu kenyamanan orang lain, dan kita tidak mau itu terjadi.
Wa Allah a'lam