Makan nasi goreng di tempat jelas lebih efisien daripada yang dibungkus. Dibilang lebih efisien karena lebih sedikit mengeluarkan banyak waktu dan tenaga. Kita tidak diharuskan mempunyai piring bersih untuk menikmati nasi goreng, karena tentu sudah disediakan oleh warungnya. Selepas makan pun kita tidak diharuskan mencuci piring bekas makan kita tadi, kecuali jika anda ingin sedikit mendermakan tenaga anda, itu lain cerita.
Jika kita makan nasi goreng yang dibungkus, tentu kita harus menyediakan piring atau minimal sendok bersih di rumah kita, lalu tidak lupa juga mencucinya selepas makan. Belum lagi sampah bekas bungkus nasinya yang harus kita buang, dan itu membutuhkan tenaga walaupun tidak seberapa.
Hal ini tidak berarti apa-apa untuk orang-orang bertipikal rajin yang setiap harinya suka bersih-bersih. Namun hal ini jelas menjadi masalah bagi anak muda yang untuk sekedar merapikan seprai saja malas. Mencuci peralatan makan memang tidak menguras tenaga, tapi mengumpulkan niatnya saja sudah sangat susah. Jadi, apabila anda seorang pemalas, makanlah nasi goreng di tempatnya saja.
Nuansa warung yang sulit digantikan
Bagi sebagian orang, alasan kenapa lebih memilih untuk makan nasi goreng di tempatnya langsung alih-alih dibungkus adalah sesederhana suasana warung yang sulit digantikan, terlebih yang terletak benar-benar di pinggir jalan. Sebab, ada banyak hal yang tidak tergantikan dari sebuah warung nasi goreng kaki lima di pinggir jalan, seperti suara bising knalpot kendaraan, hawa dingin dan yang datang silih berganti dengan panas kompor dan lain-lain
Nuansa warung tersebut akan lebih terasa apabila ada hal-hal yang secara emosional berkaitan dengan kita. Misalnya kenangan dengan ayah-ibu, kenangan dengan mantan kekasih atau bahkan kenangan dengan sahabat yang sudah lama tidak bersua. Maka, cobalah sesekali ajak orang terdekatmu untuk bersama makan nasi goreng, tentu di warung yang cocok di lidah masing-masing agar kenangan yang ditinggalkan akan lebih indah untuk diingat.
Itulah tadi beberapa alasan mengapa sebaiknya makan nasi goreng di tempat/warungnya saja alih-alih dibungkus. Alasan-alasan tersebut sangat berkaitan dengan diri kita sendiri, baik dari segi lingkungan, efisiensi maupun emosional. Namun apapun alasannya, pelanggan yang baik adalah mereka yang mengapresiasi hasil kerja sang chef (baca : tukang nasi goreng), baik melalui sikap, pujian atau yang paling penting : membeli dan tidak berhutang. Wa Allah a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H