Bitcar pun telah membuka peluang akan bekerja sama dengan Indonesia. Akan tetapi, perusahaan asal Malaysia ini bakal bersaing dengan dua nama perusahaan besar yang tengah berkuasa, yaitu Gojek dan Grab.
 Ada beberapa alasan mengapa ada penolakan atas kehadiran Gojek di Negeri Jiran. Melihat potensi dan keuntungan yang diperoleh dari layanan jasa transportasi online, Malaysia tidak tinggal diam.
Otoritas Malaysia berinisiatif untuk membangun basis sendiri dengan nama Bitcar. Kabarnya, Bitcar akan mulai mengaspal pada bulan Agustus ini.
Selanjutnya, alasan keamanan saat berada di jalan raya perlu menjadi atensi. Angkutan umum roda dua memang memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan roda empat.
Kehadiran Gojek seperti apa yang diharapkan oleh Mahathir untuk membuka lapangan kerja baru dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di era yang serba digital.
Tokoh politik disana juga sempat membuka voting atas perizinan operasi Gojek di Malaysia dengan partisipan warganet. Alhasil, lebih dari 80 persen suara mendukung kebijakan Mahathir.
Menarik untuk dinanti bagaimana kiprah Gojek kedepannya. Jika Gojek berhasil menguasai pasar lokal Malaysia, maka kehadiran Gojek dianggap sebagai tantangan besar bagi Bitcar yang baru seumur jagung
Bogor, 27 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H