Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mewanti-wanti Sabun Cair dengan Komposisi Triclosan

13 Agustus 2019   11:39 Diperbarui: 13 Agustus 2019   11:40 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia pun masih sering dijumpai produk pembersih tubuh yang mengandung zat triclosan. Beberapa hasil penelitian juga telah mengungkapkan bahwa produk antibakteri tersebut tidak jauh lebih unggul dalam mencegah penyebaran kuman.

Justru produk yang mengandung zat yang dirasa berbahaya seperti zat triclosan menimbulkan dampak negatif jangka panjang. Resistensi antimikroba merupakan masalah serius jika membutuhkan penanganan berupa antibiotik dengan dosis tinggi.

Jika ditinjau dari aspek lingkungan, tak jarang produk-produk tersebut menyebabkan pencemaran di tanah. Lahan yang sudah tercemar tidak dapat kembali produktif lantaran lahan yang sudah bercampur dengan zat-zat kimia berbahaya.

Cukup menarik apa yang dilakukan otoritas Amerika Serikat dalam memandang zat triclosan. Penelitian ilmiah yang dilakukan oleh negara maju seperti Amerika Serikat tentu saja sudah didukung dengan peralatan serta perlengkapan teknologi mutakhir.

Indonesia sepatutnya turut meninjau langkah yang ditempuh Paman Sam. Jika terbukti menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang, maka larangan penggunaaan sabun cair dengan kandungan zat triclosan dapat diterapkan pula di tanah air.

Bogor, 13 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun