Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Fenomena Jam Pintar Anak, Perlu Belajar dari Jerman?

25 Juli 2019   17:04 Diperbarui: 29 Juli 2019   05:23 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penggunaan Smartwatch (Sumber: id.priceprice.com)

Dengan beragam fitur yang terdapat dalam smartwatch, orang tua mampu memantau lokasi sang anak dari kejauhan. Suara apapun yang berada disekitar sang anak juga dapat diketahui dengan mudah oleh orang tua.

Yang perlu diingat bahwa posisi orang tua mempunyai kendali atas smartwatch milik anaknya. Namun, tanpa dilengkapi teknologi enkripsi yang memadai kendali perangkat ini dapat beralih tangan dengan teknik peretasan sederhana saja.

Pemanfaatan smartwatch untuk mendengarkan lingkungan sekitar dapat dianggap sebagai sistem transmisi ilegal. Karena berpotensi membahayakan, otoritas Jerman melarang keberadaan smartwatch ini untuk anak-anak.

Memberikan perangkat cerdas kepada anak-anak yang masih berusia dibawah 12 tahun ternyata menimbulkan dampak negatif yang berbahaya bagi kesehatan seperti menghambat tumbuh kembang otak, mental, dan bahkan fisiknya.

Penggunaan smartwatch mewah juga lebih riskan dari sisi keamanan diri dimana sang anak lebih berpeluang besar diincar oleh perampok atau penculik. Penyebabnya smartwatch yang digunakan di pergelangan tangan terlihat lebih mencolok.

Arus perubahan di era digitalisasi tidak hanya melibatkan orang dewasa, golongan anak-anak untuk saat ini tidak bisa dikesampingkan dari kemajuan teknologi. Tak jarang, anak-anak sekarang lebih melek teknologi dibandingkan para orang tua.

Dalam menghadapi fenomena jam pintar yang sangat digandrungi anak-anak saat ini, komunikasi dan koordinasi antara orang tua dan anak perlu ditingkatkan. Pembelian smartwatch mesti disesuaikan dengan kebutuhan antar kedua pihak.

Baik orang tua maupun sang anak tidak dibenarkan hanya mengikuti fenomena yang ada saja. Yang terpenting dimana edukasi terkait dampak positif maupun negatif beserta prosedur pemakaian smartwatch mampu dipahami oleh orang tua dan anak.

Bogor, 25 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun