Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Kepentingan Jakarta-Riyadh dalam Umrah Digital

5 Juli 2019   10:56 Diperbarui: 5 Juli 2019   11:16 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pasardana.id

Indonesia melakukan kerjasama dengan Arab Saudi dalam penandatanganan MoU Digital Collaboration di Riyadh pada Kamis kemarin. Pengembangan startup Umrah Digital Enterprise menjadi fokus dalam kerjasama ini.

Keberhasilan Indonesia dalam kurun waktu sekitar empat tahun mampu membangun ekosistem digital dan meningkatkan pertumbuhan pasar domestik. Hal inilah yang menjadi alasan Arab Saudi menggandeng Indonesia kedepannya.

Seperti yang telah diketahui, Indonesia kini memiliki tiga unicorn, yaitu Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak serta satu decacorn, Go-Jek.

Indonesia mempunyai jamaah haji dan umrah terbesar di Arab Saudi. Dikutip dari detikinet, data tahun 2017 menyebutkan terdapat 875.985 jamaah umrah asal Indonesia atau terbesar ketiga dari jumlah total jamaah umrah di dunia.

Ide mengembangkan platform ini berdasarkan jumlah jamaah Indonesia yang melakukan umrah setiap tahunnya. Saat ini Indonesia memiliki kuota 10 persen dari 10 juta jamaah umrah yang disediakan otoritas Arab Saudi.

Tingginya angka umrah masyarakat Indonesia kerap menimbulkan permasalahan yang merugikan calon jamaah. Perusahaan First Travel diketahui melakukan penipuan dana umrah yang merugikan sebanyak 58 ribu jamaah.

Umrah Digital Enterprise merupakan platform yang dikembangkan dengan tujuan memberi pengalaman beribadah dengan lebih efisien baik dari segi biaya maupun waktu bagi calon jamaah melalui teknologi digital dengan end-to-end solution.

Semua keperluan persiapan umrah dilakukan secara digital dan terintegrasi dalam satu platform. Hal ini juga termasuk membantu pencarian biro travel yang kredibel, terpercaya, dan biaya yang transparan.

Pengurusan visa kelak dapat dilakukan melalui aplikasi tanpa perlu mengunjungi Kedutaan Besar Arab Saudi maupun Konsulat Jenderal Arab Saudi.

Startup umrah yang mencakup aspek financing ini diharapkan mampu menekan angka jamaah Indonesia yang gagal berangkat menunaikan ibadah.

Meminimalisir berbagai bentuk kerugian menjadi acuan dalam mengembangkan umrah yang berbasis digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun