Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Beragam Upaya Negara Dunia Kurangi Sampah Plastik

20 Juni 2019   11:42 Diperbarui: 20 Juni 2019   11:54 1594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: economy.okezone.com

Inaplas menyebutkan bahwa Bali merupakan daerah dengan permintaan plastik cukup besar selain Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta.

Peran Aktif Individu Peduli Lingkungan

Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) mengatakan pelarangan penggunaan plastik di berbagai daerah belum memengaruhi industri daur ulang secara signifikan.

Kebijakan di daerah tersebut tidak menyinggung produk kemasan seperti mie instan, minyak, dan terigu yang tetap dibungkus menggunakan bahan baku plastik.

Para aktivis lingkungan mengklaim bahwa satu-satunya solusi jangka panjang adalah dengan meminimalisir penggunaan plastik baik sebagai konsumen maupun produsen.

Artinya penggunaan plastik harus ditekan dengan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan disamping belum ditemukan teknologi yang mampu mendaur ulang sampah plastik secara maksimal.

Beragam upaya yang dilakukan di dunia serta pemerintah dalam negeri tidak akan pernah berjalan baik tanpa dukungan dari tiap-tiap individu meskipun telah ditetapkan regulasi beserta sanksi yang berlaku.  

UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah merupakan aturan untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Indonesia.

Jika dibandingkan dengan negara lain, Jepang sejak 100 tahun yang lalu dan Singapura 40 tahun yang lalu sudah memiliki aturan yang mengikat secara hukum. Tidak heran kedua negara itu dikenal sebagai negara yang bersih.

Sampah plastik yang menjadi musuh manusia disebabkan rendahnya kesadaran untuk menjaga lingkungan. Edukasi tentang plastik juga masih minim dilakukan.

Pentingnya menyadari dan bertindak bijak dalam menggunakan plastik. Metode reduce, reuse, dan recycle perlu ditingkatkan kembali dalam mendukung kebijakan dunia untuk mengurangi sampah plastik yang merugikan kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun