Aplikasi WhatsApp kembali menjadi sebagai salah satu wadah penyedia konten hoax di Indonesia. Penulis sendiri juga menyadari bahwa plattform ini kerap dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk menyebarkan konten hoax dan bersifat provokatif. Walaupun pihak WhatsApp telah membatasi fitur Forward maksimal sebanyak lima kali ternyata dinilai masih belum efektif.
Tujuannya adalah untuk menggiring opini di masyarakat dan menciptakan kegaduhan. Terdapat kepentingan yang berusaha untuk merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia hanya untuk segelintir golongan.
Tidak mengherankan jika masyarakat Indonesia yang kerap mempercayai keberadaan konten hoax tanpa memastikan kebenaran fakta peristiwa. Nyatanya saja masih ditemukan golongan yang memiliki pendidikan terpandang masih dengan mudah mempercayai konten hoax.
Maka dari itu, penulis mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia agar terus mewaspadai setiap konten hoax yang provokatif. Keberlangsungan hidup di negeri ini dipegang oleh warga negara yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah untuk dipecah belah.
Bogor, 27 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H