Baru hanya sekedar membaca judul tanpa membaca hingga akhir, masyarakat kita sudah buru-buru ingin mem-posting informasi yang diperoleh. Rasa ingin dipuji karena menjadi yang pertama mengetahui informasi tersebut merupakan alasan yang tepat dengan melupakan kebenaran atas informasi yang telah diperoleh.
Lantas apa poin penting yang bisa kita ambil dari pelajaran yang terjadi baik di Tunisia dan Mesir? Lebih bijak dalam menggunakan media sosial dirasa sebagai jawaban yang tepat.Â
Bagi masyarakat yang tidak bisa lepas dari media sosial walaupun hanya untuk 5 menit rasanya sangat sulit. Tidak hanya itu, menahan diri untuk tidak menyebarkan konten-konten hoax akan sangat membantu negeri ini dalam mengurangi adanya disinformasi.
Membiasakan diri untuk membaca konten, mulai dari judul hingga penutup. Tujuannya apa? Tidak lain adalah agar apa yang ingin disampaikan oleh sumber bisa diterima dengan baik oleh konsumennya.Â
Selain itu, biasakanlah untuk membuka situs-situs penyedia berita resmi dan dapat dipertanggungjawabkan. Apabila kita menerima suatu informasi yang mengandung unsur provokatif, alangkah bijaknya apabila kita memutuskan untuk tidak menyebarkan informasi tersebut. Dengan begitu, kita pun juga membantu pemerintah dalam memerangi penyebaran hoax di Indonesia.
Bogor, 23 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H