Braaak...
Rindang dengan penuh marah menendang kursi kayu yang ada di depanku.
"Jadi gini ya kelakuan kamu... Kelayapan tiap malam sama temen-temen kamu."
Aku hanya diam, malas menanggapi.Â
"JAWAB NAPA...!"
Aku kemudian berdiri dari sofa dan memutuskan untuk pergi menjauhinya. Pergi ke kamar tamu, yang jarang kami gunakan itu.
Ia mencengkeram tanganku, tapi aku segera kibaskan keras-keras sambil meninggalkannya pergi.
Ia menangis tersedu-sedu.
Aku tidak peduli, bahkan tidak ingin melihat wajahnya.
Siapa yang mulai duluan..?
Kurang apa aku selama ini kepadamu?
***