Mohon tunggu...
Syahdan Adhyasta
Syahdan Adhyasta Mohon Tunggu... Administrasi - Profil

Hidup ini bagaikan sebuah lautan, dan kitalah nelayan yang sedang mengarunginya.. Sejauh apapun kita melaut, pasti akan ada masa dimana kita harus kembali ke daratan tempat kita berasal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah di Masa Lalu (Part 3 of 3)

25 April 2016   18:10 Diperbarui: 25 April 2016   18:13 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bawah sebuah pohon, seorang nenek renta seusia 80 tahun datang, Menaburkan bunga di atas nisan dua orang yang dicintainya. Ia menangis tersedu-sedu di samping kedua nisan itu. Lama sekali. Seorang diri….

Dari jauh, di ujung senja terlihat seorang anak kecil dan ayahnya berpegangan tangan dengan mesra. Membawa joran dan kail di punggungnya. Tampak senyum menghiasi wajah keduanya…

Perlahan kedua sosok itu menghilang…

berjalan pelan menuju senja…

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

TERIMA KASIH SUDAH MAU MEMBACA… :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun