Mohon tunggu...
Syahdan Adhyasta
Syahdan Adhyasta Mohon Tunggu... Administrasi - Profil

Hidup ini bagaikan sebuah lautan, dan kitalah nelayan yang sedang mengarunginya.. Sejauh apapun kita melaut, pasti akan ada masa dimana kita harus kembali ke daratan tempat kita berasal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah di Masa Lalu (Part 3 of 3)

25 April 2016   18:10 Diperbarui: 25 April 2016   18:13 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah tersenyum.

Iya… senang…jawabnya pelan.

“Ayah seneng nggak ketemu sama aku?” tanyaku kembali.

Ayah mengernyitkan dahinya. Kemudian berpura-pura berpikir.

“Nggak ah. Soalnya Aswan makannya banyak, ngabis-ngabisin nasi di dapur.”

“Iiish.. tega banget sih.” kataku sambil memalingkan wajah ke arah lain.

Ayah tertawa senang melihat kelakuanku.

“Ya.. Nggak lah. Ayah cuma bercanda.”

“Mana mungkin Ayah tidak senang memiliki anak sebaik Aswan.” Katanya sambil mengacak-acak rambutku.

Aku pun berdiri, kemudian memeluk tubuh Ayah dari belakang dengan tubuh kecilku.

“Ayah, jangan pergi lagi….”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun