Seketika semua menjadi gelap, dan sejurus kemudian aku pun kembali menemukan gambaran putih disekitarku.
Membawaku kembali dalam tidur panjangku.
_______________________________________________________
Sungai tempat kami memancing nampak begitu indah.
Langit jingga tampak terpantul sempurna di atas permukaan sungai. Daun-daun sesekali bergoyang riang di atas dahan, menyaksikan syahdu pemandangan senja ini. Suasana yang indah sekali, apalagi di langit nampak burung-burung gereja terbang beriringan ke haribaan.
Aku memandang wajah Ayah. Ia masih begitu asyik dengan joran dan kail yang dimilikinya. Ia menoleh ke arahku sejenak.
“Kamu sudah dapat ikan belum?”
Aku tertawa meringis kepadanya sambil menunjukkan ember kosong milikku. “Beyum…” kataku imut
Keheningan sesaat menyelimuti kami. Aku melihat capung-capung beterbangan kesana kemari menghinggapi tumbuhan di sungai ini. Sesekali mereka terhenyak, terbawa oleh arus angin yang kadang datang menganggu kesenangan mereka di sore ini.
Aku kembali menatap wajah Ayah.
“Ayah seneng nggak menikah dengan Ibu?”