Yang kemudian dipotong Maureen, "Udah-udah, berarti ini yang ngatur Aureli ya guys."kemudian kami pun keluar dan mulai mengatur dan latihan sedikit.
    Tiga minggu telah berlalu, kami telah latihan dengan susah payah. Walaupun capek, kami tetap latihan. Pada siang hari di sekolah pada waktu latihan, baru 30 menitan kami latihan tiba-tiba Valentino dan beberapa temannya menghilang dari tempat latihan.
    "Eh, kowe reti Valen karo sing liyane pada nengdi ora?" tanyaku kepada Aureli.
    "Weh, ilang meneh po?" tanya Aureli.
    "Koyok e hooh deh," jawabku.
    Aureli pun menjawab, "halah... Valen ki yo raiso meneng wae ning tempat e. Yowes, ayo nggoleki bareng." Aku dan Aureli pun mulai mencari Valentino dan yang lainnya, setelah beberapa waktu kami pun menemukan Valentino dan beberapa temannya sedang sembunyi di kantin sekolah.
    "Wooooo... Di sini to, kalian ni ya ngapain kabur kaburan?", Tanya Aureli agak marah kepada Valentino dan yang lainnya.
    "Males aku ikut latihan, kita tuh capek..." jawab Valentino.
    "Belum juga sejam len, ayo balik.". Setelah balik membawa Valentino dan yang lainnya.
Maureen datang mendatangi kami dan bertanya. "Eh pada liat Ryy nggak?".
    Kujawab, "Ryy? nggak tahu tu. Tak pikir sama kamu"