Ada ungkapan mengatakan; baca bukunya, dari situ akan diketahui isi kepalanya. Dalam artian, kita mengetahui isi kepala seseorang dengan cara membaca buku yang ditulisnya. Â
Dari buku yang ia tulis, kita bisa ngaji diri karakteristik kepemimpinan calon pemimpin, calon presiden. Tak terkecuali ngaji diri Prabowo Subianto.
Prabowo Paling Siap Gagasan Visioner
Sebagai seorang jurnalis, saya termasuk penganut paham skeptisisme. Skeptisisme terhadap segala visi misi asal jeplak obral janji oleh capres yang "mendadak nyapres".
Akhirnya saya tanya ke Mbah Google, siapa sekiranya dari nama-nama Capres 2024 yang telah membekali dirinya dengan gagasan visoner sebagaimana disyaratkan seorang sebagai pemimpin. Klik saja "Buku dan nama capres penulis buku", kata jawab Mbah Google.Â
Dalam sekejab langsung diketahui, ternyata nama Prabowo Subianto paling banyak menelorkan buku; Kembalikan Indonesia (2004), Membangun Kembali Indonesia Raya (2013), Surat Untuk Sahabat (2013), Paradoks Indonesia (1918), Indonesia Menang (2019), dan Kepemimpinan Militer I & II (2022).
Membaca Gagasan Visioner Prabowo
Dari judul buku saja akan mengetahui atau sudah bisa terbaca isi kepala penulisnya, yang kemudian ia tuangkan di buku tersebut. Setidaknya dari situ, apalagi disertai dengan membaca bukunya, akan ketahuan apa yang dipaparkan di buku tersebut, apa isinya.
Dari paparan isi buku tersebut akan diketahui pikiran-pikiran serta gagasan visioner penulisnya tentang Indonesia, ten-tang paradoks Indonesia, serta geopolitik global.
Seorang pemimpin sekelas presiden adalah wajib telah membekali diri dengan gagasan visioner mau dibawa ke mana negeri ini dalam kepemimpinannya. Tidak sekedar obral janji visi misi dari atas panggung kampanye.
Kita percaya, rakyat Indonesia saat ini sudah semakin cerdas dalam menilai, memilah dan memilih, siapa sejatinya calon presiden yang tampil autentik dengan gagasan visionernya.