Pertama, untuk membangun kembali opini publik dalam upaya melakukan pembunuhan karakter pembunuhan karakter (character assassination) atas Prabowo.
Kedua, untuk kembali mendiskreditan Prabowo dengan pembentukan opini trial by the press, entah itu lewat media, buku, atau lewat statemen-statemen yang dilontarkan oleh orang-orang yang berseberangan pilihan politik atau lawan politik Prabowo jelang Pilpres.
Ketiga, baik pembentukan opini publik maupun trial by the press, tak lain adalah dimaksudkan untuk mendiskredit-kan, menghadang dan menjegal keterpilihan Prabowo meme-nangi gelaran Pilpres.
Keempat, bukan tidak mungkin pula, keempat point tersebut kembali berulang di Pilpres 2024 untuk mendiskredit-kan, menghadang, menjegal dan mendzolimi melajunya Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Karena ini satu-satunya yang dianggap jurus paling jitu dilagukan lagi, digoreng lagi, diopinikan lagi sebagai trial by press, sebagaimana dimediakan lagi; Budiman ke Prabowo: "Lagu" Penculikan Bersemi Lagi?.
Alex Palit, jurnalis Aliansi Pewarta Independen "Selamatkan Indonesia", penulis buku "2024 Kenapa Harus Prabowo Subianto Notonegoro"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H