Sebagai penyanyi balada country banyak mengangkat tema sosial, lingkungan dan kehidupan dalam lirik lagunya. Apa yang ia nyanyikan adalah potret kehidupan yang diungkapkannya dalam bahasa lagu.
Dari album Perahu Retak, atau di lagu ciptaannya seperti Orang Pinggiran, Menangis dan Di Bawah Tiang Bendera (liriknya ditulis Iwan Fals), Pancasila Rumah Kita, serta Aku Mau Presiden Baru adalah bagian dari refleksi kegelisahan sosok penyanyi balada Franky Sahilatua dalam menyikapi kondisi negeri ini.
Sebagai penyanyi yang lagu-lagunya banyak menyuarakan kritik sosial, Franky mengaku tidak ingin hanya sekadar menjadi penyanyi balada etalase. Sebutan balada etalase itu ia gunakan untuk menyebut penyanyi yang hanya sekadar menyanyi tanpa berbuat nyata bagi orang yang disebut-sebut dalam nyanyian baladanya.
"Saya harus turun ke lumpur. Kalau saya turun ke jalan, itulah balada yang sesungguhnya. It's the real ballad. Saya tak ingin jadi penyanyi balada etalase," ujar Franky yang kini mengaku lebih pas disebut sebagai penyanyi kebangsaan.
Di samping menyanyi, Franky aktif dalam berbagai kegiatan gerakan kebangsaan, sampai-sampai ikutan turun ke jalanan jadi demonstran. Termasuk menjadi gerakan pro demokrasi untuk kebebasan beragama bergabung bersama aktivis dan tokoh-tokoh lintas agama.
Tak heran bila dalam berbagai kesempatan Franky tak selalu menyenandungkan lagu Di Bawah Tiang Bendera dan Pancasila Rumah Kita, ciptaannya. "Di lagu Pancasila Rumah Kita, saya sangat terinspirasi oleh WR Supratman dengan lagu Indonesia Raya-nya.
Menurutnya, bagaimana semangat kebangsaan dibangun melalui lagu dengan memberi fantasi rakyat bahwa di depan ada bangsa, negara, pemerintahan dan kedaulatan," katanya tentang lagu Pancasila Rumah Kita. Di sini Franky ingin menggugah kembali rasa semangat kebangsaan kita semua lewat sentuhan musik bahwa Pancasila rumah kita.
Seniman Pejuang Kemanusiaan
Keterlibatannya sebagai aktivis pergerakan pro demokrasi,mengantarnya bersahabat dekat dengan dengan tokoh politik nasional seperti Gus Dur, Megawati Soekarno Putri, Amien Rais, dan Surya Paloh. Bahkan ia sempat ditawari jadi caleg PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN), tapi ditolaknya. Ia lebih memilih tetap menjadi penyanyi, menjadi seniman pejuang kemanusiaan. Â
Kepergian penyanyi dan pencipta lagu Franky Sahilatua yang meninggal dunia pada 20 April 2011 akibat penyakit yang dideritanya bukan hanya menjadi duka mendalam bagi insan musik Indonesia, tapi juga menjadi duka bagi negeri ini, karena kita telah kehilangan seniman musik yang juga pejuang kemanusiaan.
Sebagaimana dinyatakan oleh budayawan Romo Mudji Sutrisno, saat memberi sambutan doa mewakili kerabat dari lintas agama, yang menyebutkan sahabat Franky Sahilatua bukan  sekedar penyanyi yang lagu-lagunya sarat dengan kritik sosial, tapi juga sebagai seniman pejuang kemanusiaan.