Mohon tunggu...
Alex Mulandar Manalu
Alex Mulandar Manalu Mohon Tunggu... Pengacara - Internship lawyer - Gading and Co. Law Firm

Pertarungan hukum dan politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sinergi Posyandu dan Badan Gizi Nasional: Mengoptimalkan Kesehatan Ibu dan Anak

26 Agustus 2024   15:39 Diperbarui: 26 Agustus 2024   16:09 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah menggunakan aplikasi Bing

Gizi yang baik merupakan fondasi penting bagi kesehatan ibu dan anak. Di Indonesia, upaya untuk meningkatkan gizi telah dilakukan melalui berbagai program, salah satunya adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang dikelola oleh PKK. 

Masih banyak tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, terutama di daerah-daerah terpencil dan kurang berkembang. 

Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi tantangan tersebut. Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo membentuk Badan Gizi Nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 pada tanggal 15 Agustus 2024, yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan pemenuhan gizi nasional. Artikel ini akan membahas bagaimana sinergi antara Posyandu dan Badan Gizi Nasional dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.

Peran Posyandu Dalam Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Posyandu, atau Pos Pelayanan Terpadu, telah menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia sejak tahun 1980-an. Posyandu adalah bagian dari jaringan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Ini adalah salah satu contoh konkret dari bagaimana PKK berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan dan gizi anak-anak.

Posyandu menyediakan berbagai layanan seperti pemantauan tumbuh kembang anak, imunisasi, penyuluhan gizi, dan pelayanan kesehatan dasar lainnya. Dengan adanya Posyandu, masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar yang penting bagi tumbuh kembang anak. 

Selain itu, Posyandu juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan dan gizi anak-anak melalui penyuluhan dan edukasi yang diberikan kepada ibu-ibu.

Posyandu juga berperan penting dalam mendeteksi dini masalah gizi dan kesehatan pada anak. Dengan melakukan pemantauan tumbuh kembang anak secara teratur, Posyandu dapat mendeteksi masalah gizi dan kesehatan pada anak sejak dini, sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat untuk mencegah masalah tersebut menjadi lebih serius.

Selain itu, Posyandu juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang. Dengan memberikan penyuluhan dan edukasi tentang gizi seimbang, Posyandu dapat membantu ibu-ibu memahami pentingnya memberikan gizi yang seimbang kepada anak-anak mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesehatan anak-anak dan mencegah masalah gizi yang dapat berdampak pada kesehatan anak-anak.

Dalam beberapa tahun terakhir, Posyandu telah mengalami perkembangan yang signifikan. Banyak Posyandu yang telah dilengkapi dengan fasilitas yang lebih baik, seperti peralatan medis yang lebih modern dan tenaga kesehatan yang lebih terampil. Hal ini telah membantu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Posyandu.

Namun, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh Posyandu. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan sumber daya, baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya finansial. Banyak Posyandu yang masih kekurangan tenaga kesehatan yang terampil dan peralatan medis yang memadai. 

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan sumber daya yang tersedia bagi Posyandu, sehingga mereka dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.

Dalam keseluruhan, saat ini Posyandu telah menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Dengan adanya Posyandu, masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar yang penting bagi tumbuh kembang anak. 

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Posyandu, sehingga mereka dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.

Pembentukan Badan Gizi Nasional

Pada tanggal 15 Agustus 2024, Presiden Joko Widodo membentuk Badan Gizi Nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024. Badan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemenuhan gizi nasional sebagai bagian dari hak asasi manusia yang dijamin dalam UUD 1945. 

Kemudian pada tanggal 19 Agustus 2024, Jokowi melantik Prof. Dadan Hindayana sebagai kepala Badan Gizi Nasional tersebut. Dadan Hindayana mengaku siap untuk memimpin Badan Gizi Nasional yang alokasi anggarannya sebesar Rp 71 triliun untuk berbagai program, termasuk program makan bergizi gratis kepada anak yang menempuh pendidikan.

Sebetulnya kebijakan mengenai gizi telah ada pada tahun 2021 oleh Badan Ketahanan Pangan melalui Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 Tentang Badan Ketahanan Pangan. Tentunya dengan peraturan tersebut, Pemerintah telah memahami pentingnya memperbaiki gizi agar meningkatkan Sumber Daya Manusia yang kedepannya Sumber Daya Manausia sebagai masa depan Indonesia. 

Namun fungsi dari deputi tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan karena sasarannya hanya berfokus pada masyarakat berpendapatan rendah dan yang terdampak bencana. Sehingga dengan PerPres No. 83 Tahun 2024 ini, Presiden mencabut Ketentuan  mengenai Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi (Pasal 61).

Perpres No. 83 Tahun 2024 ini telah memperluas sasaran pemerintah dalam meningkatkan gizi. Hal ini tentu karena bertujuan dalam rangka pembangunan sumber daya manusia berkualitas. Pasal 5 ayat (1) PP No. 83 Tahun 2024 menyebutkan sasaran dari Badan Gizi Nasional ini mencakup:

  • peserta didik di jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah di lingkungan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan kegamaan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus, dan pendidikan pesantren.
  • Anak usia di bawah lima tahun.
  • Ibu hamil, dan
  • Ibu menyusui.

Sinergi Posyandu dan Badan Gizi Nasional

Kolaborasi antara Posyandu dan Badan Gizi Nasional dapat memperkuat upaya peningkatan gizi di Indonesia. Posyandu, dengan jaringannya yang luas dan pengalamannya dalam pelayanan kesehatan di tingkat desa, dapat menjadi mitra strategis bagi Badan Gizi Nasional. Berikut beberapa cara sinergi ini dapat diimplementasikan:

  • Kolaborasi Program: Program-program yang sudah berjalan di Posyandu, seperti pemantauan tumbuh kembang anak dan penyuluhan gizi, dapat diperkuat dengan dukungan dari Badan Gizi Nasional. Misalnya, program makan bergizi gratis dapat disalurkan melalui Posyandu untuk memastikan anak-anak di desa mendapatkan akses makanan bergizi.
  • Penguatan Kapasitas: Badan Gizi Nasional dapat memberikan pelatihan dan sumber daya tambahan kepada kader Posyandu untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam memberikan layanan gizi dan kesehatan. Ini termasuk pelatihan tentang gizi seimbang, deteksi dini masalah gizi, dan cara memberikan edukasi yang efektif kepada masyarakat.
  • Integrasi Data dan Monitoring: Dengan dukungan teknologi, data dari Posyandu dapat diintegrasikan dengan sistem monitoring Badan Gizi Nasional untuk memantau status gizi anak-anak secara real-time. Ini akan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat sasaran.
  • Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Kampanye kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang dapat dilakukan secara bersama-sama oleh Posyandu dan Badan Gizi Nasional. Dengan pendekatan yang terkoordinasi, pesan-pesan kesehatan dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Manfaat Sinergi bagi Masyarakat

Sinergi antara Posyandu dan Badan Gizi Nasional diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Peningkatan kualitas gizi akan berdampak langsung pada kesehatan ibu dan anak, mengurangi angka stunting, dan meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak.

Dengan gizi yang baik, anak-anak akan lebih siap untuk belajar dan berkembang, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan kemampuan anak-anak untuk mencapai potensi mereka secara maksimal, sehingga mereka dapat menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.

Selain itu, sinergi antara Posyandu dan Badan Gizi Nasional juga dapat membantu mengurangi biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh masyarakat. Dengan meningkatkan kualitas gizi, masyarakat dapat mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan gizi buruk, sehingga biaya kesehatan dapat dikurangi.

Sinergi ini juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik. Dengan adanya edukasi dan penyuluhan yang diberikan oleh Posyandu dan Badan Gizi Nasional, masyarakat dapat memahami pentingnya gizi yang baik untuk kesehatan dan perkembangan anak-anak.

Dalam jangka panjang, sinergi antara Posyandu dan Badan Gizi Nasional dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Dengan meningkatkan kualitas gizi, masyarakat dapat meningkatkan kesehatan, kemampuan belajar, dan produktivitas, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Oleh karena itu, sinergi antara Posyandu dan Badan Gizi Nasional sangat penting untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat Indonesia. Dengan kerja sama yang efektif, kita dapat mencapai tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.

Kesimpulan

Sinergi antara Posyandu dan Badan Gizi Nasional merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Dengan kolaborasi yang baik, program-program gizi dapat lebih efektif dan menjangkau lebih banyak masyarakat. Diharapkan, upaya ini dapat menjadi fondasi yang kuat bagi peningkatan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat Indonesia di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun