Mohon tunggu...
Alex Mulandar Manalu
Alex Mulandar Manalu Mohon Tunggu... Pengacara - Internship lawyer - Gading and Co. Law Firm

Hukum - Kebijakan - Politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Sinergi Posyandu dan Badan Gizi Nasional: Mengoptimalkan Kesehatan Ibu dan Anak

26 Agustus 2024   15:39 Diperbarui: 27 Agustus 2024   04:23 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah menggunakan aplikasi Bing

Sebetulnya kebijakan mengenai gizi telah ada pada tahun 2021 oleh Badan Ketahanan Pangan melalui Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 Tentang Badan Ketahanan Pangan. Tentunya dengan peraturan tersebut, Pemerintah telah memahami pentingnya memperbaiki gizi agar meningkatkan Sumber Daya Manusia yang kedepannya Sumber Daya Manausia sebagai masa depan Indonesia. 

Namun fungsi dari deputi tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan karena sasarannya hanya berfokus pada masyarakat berpendapatan rendah dan yang terdampak bencana. Sehingga dengan PerPres No. 83 Tahun 2024 ini, Presiden mencabut Ketentuan  mengenai Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi (Pasal 61).

Perpres No. 83 Tahun 2024 ini telah memperluas sasaran pemerintah dalam meningkatkan gizi. Hal ini tentu karena bertujuan dalam rangka pembangunan sumber daya manusia berkualitas. Pasal 5 ayat (1) PP No. 83 Tahun 2024 menyebutkan sasaran dari Badan Gizi Nasional ini mencakup:

  • peserta didik di jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah di lingkungan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan kegamaan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus, dan pendidikan pesantren.
  • Anak usia di bawah lima tahun.
  • Ibu hamil, dan
  • Ibu menyusui.

Sinergi Posyandu dan Badan Gizi Nasional

Kolaborasi antara Posyandu dan Badan Gizi Nasional dapat memperkuat upaya peningkatan gizi di Indonesia. Posyandu, dengan jaringannya yang luas dan pengalamannya dalam pelayanan kesehatan di tingkat desa, dapat menjadi mitra strategis bagi Badan Gizi Nasional. Berikut beberapa cara sinergi ini dapat diimplementasikan:

  • Kolaborasi Program: Program-program yang sudah berjalan di Posyandu, seperti pemantauan tumbuh kembang anak dan penyuluhan gizi, dapat diperkuat dengan dukungan dari Badan Gizi Nasional. Misalnya, program makan bergizi gratis dapat disalurkan melalui Posyandu untuk memastikan anak-anak di desa mendapatkan akses makanan bergizi.
  • Penguatan Kapasitas: Badan Gizi Nasional dapat memberikan pelatihan dan sumber daya tambahan kepada kader Posyandu untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam memberikan layanan gizi dan kesehatan. Ini termasuk pelatihan tentang gizi seimbang, deteksi dini masalah gizi, dan cara memberikan edukasi yang efektif kepada masyarakat.
  • Integrasi Data dan Monitoring: Dengan dukungan teknologi, data dari Posyandu dapat diintegrasikan dengan sistem monitoring Badan Gizi Nasional untuk memantau status gizi anak-anak secara real-time. Ini akan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat sasaran.
  • Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Kampanye kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang dapat dilakukan secara bersama-sama oleh Posyandu dan Badan Gizi Nasional. Dengan pendekatan yang terkoordinasi, pesan-pesan kesehatan dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Manfaat Sinergi bagi Masyarakat

Sinergi antara Posyandu dan Badan Gizi Nasional diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Peningkatan kualitas gizi akan berdampak langsung pada kesehatan ibu dan anak, mengurangi angka stunting, dan meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak.

Dengan gizi yang baik, anak-anak akan lebih siap untuk belajar dan berkembang, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan kemampuan anak-anak untuk mencapai potensi mereka secara maksimal, sehingga mereka dapat menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.

Selain itu, sinergi antara Posyandu dan Badan Gizi Nasional juga dapat membantu mengurangi biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh masyarakat.

Dengan meningkatkan kualitas gizi, masyarakat dapat mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan gizi buruk, sehingga biaya kesehatan dapat dikurangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun