Kondisi geografis, agama, budaya, dan sekarang teknologi informasi memunculkan persepsi yang beragam. Dampaknya adalah perlawanan terhadap vaksinasi, bisa diam-diam, atau terbuka," demikian kesimpulan Kompas.id.
Saya percaya pada kesimpulan di atas. Seperti dikatakan dalam tulisan yang sama, upaya Kementerian Kesehatan mengatasi ketertinggalan vaksinasi dasar dengan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) patut diapresiasi.Â
Namun, upaya ini hanya mengatasi masalah jangka pendek. Dalam jangka panjang, pemerintah harus mengubah pola sosialisasi programnya.
Kompas.id mengutip buku Cecil G. Helman Culture, Health an Illness (2000), bahwa yang paling penting dalam  membangun kesehatan masyarakat adalah pendekatan sosiologis dan antropologis.
Antara lain menurut penulis untuk membongkar salah persepsi yang terlanjur menjadi keyakinan di atas. Seperti beberapa contoh kecil yang penulis temukan dan alami sendiri di lapangan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H