Jones tahu ada yang berkhianat. Ia menyuruh beberapa pengawalnya untuk membunuh Ryan. Rombongan Ryan dicegat di bandara Port Kaitimu. Mereka dibunuh di sana.
Barangkali Jones berpikir, cepat atau lambat kedoknya akan terbuka. Apalagi ia sudah membunuh anggota kongres AS. Usai pembunuhan itu ia minta semua pengikutnya berkumpul di gedung utama.
"Saya minta kalian melakukan tindakan revolusioner yang sangat dicintai Tuhan," kata Jones.
Puluhan galon jus dibikin. Dicampur dengan sianida dan obat penenang. Anak-anak mendapat giliran pertama. Jus dihisapkan ke dalam spoit. Anak-anak disuruh membuka mulut. Lalu disemprotkan ke dalamnya.
Setelah anak-anak meninggal, giliran orang dewasa minum jus beracun itu. Ada yang sukarela. Namun yang ragu-ragu sudah ditodong senjata.
Keesokan harinya para pejabat Guyana tiba di kompleks Jonestown. Mereka mendapati mayat bergeletakan di mana-mana. Foto-foto yang saya sertakan saya kutip dari berbagai situs. Sebanyak 909 orang anggota Peoples Temple dinyatakan tewas.
Beberapa orang bisa selamat karena melarikan diri ke hutan. Merekalah yang kemudian bersaksi. Termasuk beberapa putra Jones yang ketika peristiwa terjadi sedang berada di bagian lain Guyana untuk pertandingan basket.
Jones sendiri didapati sedang duduk di kursi. Di beranda gedung utama itu. Kepalanya terkulai. Sebuah pistol jatuh di bawah kursi. Ada lubang menganga di batok kepalanya. Ia bunuh diri.
Jones konon sudah "aneh" sejak kecil. Teman-teman masa kecilnya bersaksi ia kerap membunuh kucing atau hewan kecil  dan dikubur di pekarangan rumah orang tuanya. Ia juga tidak suka berteman. Meskipun demikian ia membaca buku apa saja: Stalin, Marx, Gandhi, Mao dan Hitler.
Jones kata para pengikutnya mengaku sebagai Yesus Kristus. Karena mendapatkan pewahyuan dari Allah. Namun di lain kesempatan ia merasa sebagai duplikat Stalin!
Barangkali ini pelajaran, agar tak mudah percaya kepada mereka yang mengaku mendapatkan wahyu dari Tuhan!