Nelly minta kepada pendeta atau majelis untuk menghimbau ibu hamil dan menyusui ikut dalam pemeriksaan balita dan ibu hamil. Pada kesempatan itu pula Nelly minta kepada warga jemaat menyumbang sayur-sayuran.
Tahun 2012 Nelly dipilih menjadi kader PMBA ((Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak) dan HBLSS (Home-Based life Saving Skills). Dua program ini dijalan berkat Kerjasama Unicef, WVI dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.
Program ini dijalankan untuk menekan angka kematian balita dan ibu hamil yang cukup tinggi di Pegunungan Tengah Papua. Juga untuk menekan tengkes (stunting). Karena itu Nelly kerap diikutkan dalam pelatihan kader di Wamena.
"Saya kader HBLSS yang bantu ibu melahirkan, atau dampingi buat periksa kehamilan ke Puskesmas. Juga PMBA untuk pemberian makanan bergizi kepada balita supaya mereka tidak busung lapar," ujar Nelly.
Sebagai kader PMBA Nelly tidak saja melakukan konseling kepada ibu hamil dan ibu menyusui tentang pentingnya memeriksakan kehamilan di Puskesmas dan menyusui secara eksklusif. Ia juga belajar tentang membuat makanan bergizi.
"Kita belajar tentang makanan bergizi. Tidak perlu mahal karena semua ada di kebun. Ada ipere, ada sayur, ada buah. Juga tentang kebersihan seperti cuci tangan sebelum kasih makan sama anak," jelas Nelly.
Karena Puskesmas Yalengga hanya berjarak 30 menit berjalan kaki dari Tumun dan satu jam dari Biti, Nelly kerap mendampingi ibu hamil memeriksakan kesehatan mereka di sana.
Awalnya ia juga dilatih untuk bisa membantu ibu yang melahirkan di rumah. Tetapi karena ada peraturan pemerintah yang mewajibkan ibu melahirkan harus dibantu tenaga kesehatan atau di Puskesmas, Nelly hanya mendampingi saja.
"Saya minta mereka harus lahirkan di Puskesmas. Ada juga yang mau. Tetapi banyak yang malu," kata Nelly.
Melahirkan di Puskesmas belum menjadi kebiasaan di Tumun dan Biti. Karena itu Nelly harus pintar-pintar mempengaruhi mereka. Ia selalu mencatat hari perkiraan lahir, sehingga kalau ibu mulai berasa akan melahirkan, Nelly cepat-cepat memanggil bidan.
"Tetapi di sini sering melahirkan malam hari. Bidan sudah ke Wamena atau sudah tidur. Jadi kami yang bantu saja," jelasnya.