Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sumpah Pemuda: Mengenang Komponis Alfred Simanjuntak

27 Oktober 2022   19:21 Diperbarui: 28 Oktober 2022   12:35 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: indonesianusantaratercinta.wordpress.com)

               =000=

Akhir Agustus itu, sekitar satu jam ia berbincang dengan semua editor. Kami bertanya ini-itu, termasuk resepnya bisa tetap segar dalam usia yang tinggi. "Harus banyak makan sayur dan buah," ia memberi saran.

Dalam banyak kesempatan Alfred selalu menyebut angka 100 bagi usianya. "Saya berpikir Tuhan pasti memberi saya usia 100 tahun. Setelah itu, kalau saya ketemu malaikat di surga, dia akan bilang kepada miliaran orang di sana, 'Hei diam semua! Ini Simanjuntak orang Indonesia yang lagu-lagunya saban hari kita nyanyikan di sini. Dengarkan dia...." Alfred tertawa.

Namun Tuhan yang memberi, Dia pula yang mengambil. Pagi hari, 25 Juni 2014, jantungnya berhenti berdetak.  Alfred Simanjuntak telah kembali ke tempat dari mana tak seorang pun bisa memanggilnya pulang. Jika hidup sukar mempertemukan kita, barangkali kematianlah yang akan mempersatukan kita kembali. Selamat jalan Pak Alfred! (Lex/sumber)

  •  Riwayat Hidup
  • Nama : Dr. Alfred Simanjuntak
  • Lahir :  Parlombuan, Tapanuli,  8 September 1920
  • Pendidikan
  • Hollands Inlandsche School (HIS) di Narumonda, Porsea, Tapanuli Utara 
  •  Hollands Inlandsche Kweek School, semacam sekolah guru atas di Margoyudan, Solo, Jawa Tengah (1935-1942)
  •  Fakultas Sastra Universitas Indonesia (1950 -- 1952)
  •  Rijksuniversiteit Utrecht, Leidse Universiteit, Leiden, Stedelijke, Amsterdam, Belanda (Tahun 1954-1956)
  • Pekerjaan
  •  Guru pengajar di Shakelschool (Sekolah Rakyat) Kutoarjo dan Madiun (1941-1943).
  •  Guru menyanyi Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia, Semarang (1943-1946).
  •  Guru SMP Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan
  •  Wartawan surat kabar Soember, Jakarta (1946-1949).
  •  Badan Penerbit Kristen Gunung Mulia (1950-1985)
  •  Penggagas dan pendiri Yayasan Musik Gereja (1967)
  •  Anggota Tim Inti Nyanyi Gereja (TING) Yamuger (1969-akhir hayatnya)
  • Lagu-Lagu (antara lain)
  •  Bangun Pemudi-Pemuda
  •  Negara Pancasila
  •  Himne Partai Kebangkitan Bangsa
  •  Lagu-lagu dalam KJ dan PKJ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun