Jarum jam terus berdetak. Kegelapan kian dalam dan pekat (na kapandu pohi=sudah gelap gulita), ketika orang mulai terbawa mimpi dalam tidurnya.
Sekitar pukul 00.00 adalah puncak malam dan kegelapan (taloro hudo=malam yang pekat  dan senyap), ketika seluruh makhluk hidup berada pada puncak peristirahatannya. Sebelum secara perlahan dinihari menjelang (=mari myeraho), ketika bintang pagi (venus) mulai muncul.
Dari waktu ini  "pendekatan" memakai bintang dimulai .
Sekitar pukul 02.00 istilah yang dipakai adalah "marou pango a motoromo rara" (=bintang venus itu masih jauh). Sekitar pukul 03.00 dipakai istilah "na tukeka" (= ia  semakin mendekat), dan pada pukul 04.00 "na maranda" (= telah dekat), sebelum pada pukul 05.00 bintang timur itu tampak di ufuk timur (=na hundaka). Ia telah muncul!
Dan  pagi segera menebar kehangatannya!
Bintang timur atau venus yang disebut "motoromo rara" kerap dipakai masyarakat Kodi sebagai metafora untuk menggambarkan sosok yang lahir atau datang sebagai pemimpin. Istilah yang dipakai adalah "eminike a motoromo rara" (= pembawa terang itu telah  datang), yakni  sosok  yang dianggap dapat membawa perubahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H