Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Outliers, Fenomena yang Menyimpang dari Kebiasaan

4 September 2022   09:19 Diperbarui: 9 September 2022   17:19 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Christopher Langan memiliki IQ sebesar 195. Einsten hanya 150. Tapi Langan tidak menjadi akademisi seperti yang ia idamkan, meskipun ia menguasai teori matematika super rumit dan memiliki kefasihan bahasa yang tanpa tanding.

Ia bahkan berkali lipat lebih pintar daripada Masatoshi Koshiba, peraih Nobel Fisika dari Jepang. Tapi ia tidak menjadi siapa-siapa. Mengapa demikian? Karena Outliers terjadi!

Gladwell memberi tiga pokok yang dapat membantu seseorang menjadi luar biasa.

Pertama, seseorang akan ahli dalam suatu bidang setelah ia melakukan atau mempelajari hal yang sama dalam 10 ribu jam. Bill Gates bisa menjadi seorang programmer hebat karena ia berlatih programming 20-30 jam setiap minggu selama lebih dari 7 tahun.

Grup Band The Beatles menjadi sukses setelah tampil di klub di Hamburg 8 jam setiap hari selama dua tahun. Mereka tampil menghibur penonton selama 8 jam, berganti lagu, agar yang mendengarkan tidak bosan. Mereka melakukannya. Secara tak sengaja feeling musik mereka terasah. Juga jiwa entrepreneurnya. Mereka menjadi band terbesar sepanjang masa.

Kedua, ada kesempatan. Pada 1960 komputer masih sangat mahal, tetapi Gates berhasil memiliki sebuah komputer karena orangtuanya kaya. Ia juga bersekolah di sekolah yang bagus. Bandingkan dengan Chris Langan.

Ketiga, warisan budaya. Menurut Gladwell, budaya sangat berpengaruh pada kesuksesan seseorang. Orang Cina mewarisi ketekunan, keuletan dan efisien luar biasa. Mereka dapat bekerja 3.000 jam setiap tahun.

Di sekolah-sekolah di Eropa, orang-orang Asia cenderung lebih lama di perpustakaan dari pada orang Eropa. Dan dalam pelajaran Matematika orang Asia lebih hebat dari orang Eropa, dikarenakan orang Asia bersedia belajar lebih keras.

Malcolm Gladwell (Sumber: nydailypaper.com) 
Malcolm Gladwell (Sumber: nydailypaper.com) 

Siapa Dia? [1]

Malcolm Gladwell lahir pada 3 September 1963. Dia salah satu staff penulis majalah The New Yorker yang telah bergabung sejak 1996. Ia juga merupakan penulis buku "The Tipping Point" (2000), "Blink" (2005), "Outliers" (2008) dan "What the Dog Saw" (2009). Ketiga buku pertamanya penah menjadi buku terlaris versi New York Times dan sudah diterbitkan di Indonesia oleh Gramedia.

Gladwell menekuni pendidikan tingginya di bidang sejarah di Kolese Trinity di Universitas Toronto, Kanada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun