Saat ini, kegiatan jurnalistik tidak hanya ada dalam media konvensional, tetapi setelah adanya internet, kegiatan jurnalistik juga berkembang menjadi kegiatan penulisan di media digital.
Dalam penulisan di media digital, tentu tidak semata-mata menulis dengan materi yang dimiliki atau ingin disampaikan.
Tentu dalam penulisan pada media digital memiliki dasar atau prinsip dalam penerapannya. Prinsip ini diterapkan dengan tujuan sebagai landasan untuk menulis dengan baik pada media digital.
Prinsip atau kaidah ini diterapkan juga untuk membuat tulisan yang ada dapat mudah dimengerti dan tidak rancu.
Berikut prinsip-prinsip atau kaidah yang ada dalam penulisan digital. Prinsip pertama adalah kalimat yang digunakan harus lugas dan langsung menuju ide yang dimaksud.
Penulisan kalimat harus efisien dan menghindari adanya kalimat yang boros agar pembaca dapat dengan mudah menyerap isi dari bacaan.
Lalu yang kedua ada pemilihan kata yang sederhana, yang dimaksud sederhana disini adalah penulis menggunakan kata atau istilah umum yang relevan dengan pembaca sehingga mudah dipahami dan dicerna. Berikutnya adalah efisiensi pemilihan kata agar tulisan dapat terhindar dari ambiguitas dan kalimat yang tidak efektif.
Selanjutnya ada variasi dalam pemilihan diksi. Pemilihan kata atau diksi juga menjadi salah satu hal yang krusial dalam penulisan digital.
Dengan pemilihan kata yang terlalu kaku tentu membuat pembaca tidak terlalu tertarik dengan karya tulis yang dibuat oleh penulis. Sebaliknya, jika penulis menggunakan pemilihan kata yang cenderung lebih mudah dipahami dan relevan dengan pembaca tentu saja penulis dapat lebih tertarik untuk membaca isi dari tulisan tersebut.
Lalu masuk kepada prinsip yang terakhir adalah, penulis memiliki tujuan dalam mengajak atau menyampaikan ide yang ingin disampaikan penulis lewat tulisan atau karya tulis yang dibuat penulis tersebut.
Isi dari tulisan ini tentunya harus bisa memberikan gambaran jelas tentang apa yang ingin disampaikan oleh penulis kepada para pembaca.
Prinsip-prinsip dalam penulisan digital ini dijadikan sebagai dasar dalam menyusun kerangka penulisan. Meski penulisan bersifat bebas, namun penulisan tetap harus berpatokan dalam penyusunan yang sistematis.
Penyusunan yang sistematis ini tidak hanya ada semata-mata sebagai sebuah aturan untuk penulis dalam membuat sebuah karya tulis, tetapi prinsip atau kaidah penulisan digital ini juga ada dan dibuat sebagai dasar penulis membuat karya tulis bukan bertujuan untuk membatasi penulis melainkan lebih kepada membantu penulis agar tulisan yang dibuat dapat lebih menarik dan disukai oleh para pembaca.
Jika saja penulis tidak mengikuti prinsip atau kaidah yang berlaku, mungkin karya tulis yang dibuat tidak disenangi oleh para pembaca dengan berbagai alasan yang mana akan berkaitan dengan adanya prinsip penulisan digital ini.
Sebagai contohnya, jika penulis tidak didasari oleh prinsip ini, kalimat-kalimat tidak efektif dapat membuat penulis tidak suka dengan tulisannya dengan alasan tulisan yang terlalu bertele-tele atau tidak efektif.
Dari contoh tersebut sudah terlihat betapa pentingnya prinsip penulisan di media digital yang sebenarnya tidak membatasi, melainkan malah membantu penulis dalam membuat karya tulis di media digital.
Karya tulis baik digital maupun konvensional selalu memiliki dasar yang bertujuan untuk membantu jurnalis atau penulis dalam membuat karya tulis di media khususnya media online. Itulah beberapa prinsip dalam penulisan di media digital yang berlaku dalam media online untuk membantu dalam membuat karya tulis atau berita kedepannya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H