Mohon tunggu...
AGANTARI
AGANTARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKM 232 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

memberi makna untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wacana Mata Uang Tunggal ASEAN Berkaca dari Keberhasilan Mata Uang Satuan Eropa

10 Maret 2024   20:46 Diperbarui: 10 Maret 2024   20:49 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam penerapan mata uang tunggal di ASEAN. Pertama-tama, Indonesia akan kehilangan kemandirian dalam menetapkan kebijakan moneter, karena kebijakan tersebut akan ditetapkan pada tingkat regional. Selain itu, perbedaan tingkat pengembangan ekonomi di antara negara-negara anggota ASEAN dapat menyulitkan menetapkan suku bunga tunggal yang optimal, yang berpotensi menghasilkan ketidakseimbangan ekonomi. Potensi inflasi juga menjadi kekhawatiran, terutama di negara-negara dengan mata uang yang lebih lemah seperti Indonesia.

Selain itu, pindah ke mata uang tunggal akan memerlukan biaya penyesuaian yang signifikan bagi bisnis, pemerintah, dan individu, yang dapat menjadi tantangan bagi negara dengan perekonomian yang lebih lemah seperti Indonesia. Selain itu, diperlukan tingkat koordinasi politik yang tinggi di antara negara-negara anggota ASEAN, yang dapat menjadi tantangan mengingat perbedaan sistem politik dan prioritas di wilayah tersebut. Oleh karena itu, sementara mata uang tunggal ASEAN memiliki potensi untuk memberikan manfaat ekonomi yang besar, penerapannya juga memerlukan perencanaan yang hati-hati dan kerja sama yang kuat di antara semua pihak terkait.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun