Mohon tunggu...
Alexandro Japo Kartajaya
Alexandro Japo Kartajaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FPB

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kearifan Lokal Budaya Pertanian di Yogyakarta

15 September 2024   19:49 Diperbarui: 15 September 2024   19:52 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Indonesia dikenal sebagai negara agraris dikarenakan mayoritas penduduknya bekerja pada sektor pertanian selain itu wilayah di Indonesia juga memiliki kearifan lokal serta budaya budaya pada sektor pertaniannya.

Pada daerah saya yaitu Yogyakarta juga terdapat budaya pada pertanian yang selalu diteruskan turun temurun sampai sekarang, contohnya seperti Sawah Surjan, Patung memedi sawah, dan Tata niaga gabah.

Sawah Surjan adalah sistem pengelolaan lahan yang mengadopsi prinsip pertanian berkelanjutan dengan menggunakan teknik terasering untuk mengatasi masalah erosi tanah dan memaksimalkan pemanfaatan lahan. Sawah Surjan sering melibatkan pengelolaan air yang cermat dan rotasi tanaman untuk menjaga kesuburan tanah. Sistem ini juga mencakup praktek-praktek seperti pemanfaatan limbah organik dan pengelolaan hama secara alami. Sistem ini mengatur lahan sawah dalam pola terasering atau saluran-saluran yang dirancang untuk mengelola aliran air dengan baik. Biasanya, sawah Surjan memanfaatkan lereng-lereng bukit atau daerah yang memiliki perbedaan ketinggian untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi risiko erosi tanah. Sistem ini mendukung pertanian padi dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya air yang terbatas dan menjaga kesuburan tanah.

Patung Memedi Sawah adalah patung tradisional yang sering ditemukan di sawah atau ladang di Indonesia, kata Memedi sendiri merujuk pada makhluk halus atau hantu dalam kepercayaan lokal. Patung ini biasanya dibuat dari bahan-bahan alami seperti bambu atau kayu, dan tujuan utamanya adalah untuk menakut-nakuti burung atau hewan lain yang bisa merusak tanaman. Selain itu, patung memedi juga bisa memiliki makna simbolis dalam kepercayaan masyarakat setempat.

Tata Niaga Gabah adalah Penyimpanan gabah sebagai cadangan untuk keperluan acara khusus ataupun kebutuhan lainnya. Pratik tata niaga gabah ini membantu menjaga menjaga ketahanan pangan serta menjaga agar harga beras tetap stabil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun