Mohon tunggu...
Alexandra Melinda
Alexandra Melinda Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMA

Pencinta semua jenis olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta dan Persahabatan

25 November 2022   21:39 Diperbarui: 25 November 2022   21:42 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Itukan panggilan kesukaanku," balasku sambil tertawa melihat wajah kesal William.

"Seorang Rafa ndut telah menjelma menjadi Willian Rafael  yang tampan yang menjadi incaran cewek-cewek sekolah gimana aku bisa kenal kamu Rafa," godaku sambil menaik turunkan alisku. "Akhirnya kamu mengakui juga kalau aku tampan,"William balas menggodaku. "Padahal setiap bertemu kamu sombong banget Re kayak ga nganggep aku gitu," keluh William.

"He....he...sorry-sorry karena aku bukan fans kamu," jawabku sambil tertawa.

"Selama ini kamu kemana aja Rafa tiba-tiba menghilang ninggalin aku tanpa pesan apapun," tanyaku sedih.

Aku masih ingat betul waktu itu kami kelas 5 SD, kami berteman dekat karena emang ga ada yang mau berteman dengan Rafa karena badannya yang gendut membuatnya sering dibully dan aku lah yang selalu menjadi tamengnya. Kami selalu bersama bahkan kami suka pergi ke danau dekat sekolah hanya untuk bermain dan mengobrol. Hingga pada suatu hari aku tidak menemukan Rafa di danau padahal kita telah berjanji untuk bertemu di sana, dan keesokan harinya pun Rafa tidak masuk sekolah. Sehari seminggu sebulan bahkan sampe kenaikan kelas aku tidak pernah melihat Rafa lagi. Sedih tentu saja marah apalagi seakan Rafa tidak menganggapku sahabatnya. Seiring berjalannya waktu akhirnya aku bisa melupakan Rafa.

"Maafkan aku Re, waktu itu aku mau pergi ke danau sesuai janji kita tapi naas aku mengalami kecelakaan sebuah motor yang berlari kencang menabrakku. Aku tersadar saat  aku telah berada di rumah sakit di Singapura. Kata mama aku ga sadar sampai 10 hari karena aku terlambat dibawa ke rumah sakit, aku korban tabrak lari Re,"Rafa menjelaskan sambil menatapku sedih.

"Setelah sebulan aku di rumah sakit aku diperbolehkan pulang tetapi tetap harus menjalankan terapi untuk melancarkan jalanku. Dan ternyata kami pindah ke Singapura karena papa dipindah tugaskan, 2 tahun lalu papa kembali pindah ke Indonesia dan selanjutnya kamu tahu kan ceritanya aku sebagai anak baru di sekolahmu dan menjadi cowok most wanted dikalangan cewek-cewek cantik,"guraunya dengan sombong.

"Sebenarnya saat pertama kali melihatmu aku sangat terkejut dan senang aku ingin menyapamu tapi ketika melihatmu begitu acuh dan sangat pendiam aku jadi ragu Re tapi aku penasaran apakah kamu Rere sahabat kecilku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk menelponmu. Ya...walaupun ga diangkat sih," jelas Rafa sedih.

Akhirnya kami terlibat pembicaraan seru sambil diselingi tawa,  sampai kami tak sadar kalau hari sudah beranjak siang. Bahkan taman pun sudah mulai sepi.

Akhirnya kami kembali pulang ke rumah setelah berjanji akan memulainya kembali seperti dulu. Tanpa mereka sadari di ujung taman seseorang memperhatikan kedekatan mereka sejak tadi dengan hati yang patah.

"Hari Senin aku pergi ke sekolah dengan perasaan teramat senang dan aku pergi lebih pagi dari biasanya. Aku akan menceritakan tentang Rafa pada Sella dan akan menjadi mak comblang buat mereka he..he...," aku sangat senang memikirkan rencanaku. "Sella! Sella!" Teriakku ketika memasuki kelas dan kulihat di kelas pun tidak ada siapa-siapa kecuali Sella tentunya makanya aku berteriak he....he....  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun