Kesombongan merujuk pada penilaian yang menganggap diri sendiri paling penting atau benar. Maka, mintalah kerendahan hati pada Tuhan dalam doa, sebab kita tak punya kuasa atas apa pun. Dengan rendah hati, kita semakin dibentuk untuk mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek hidup ini.
 6. Sloth (malas)
  Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." -- Efesus 5:15-17
   Berbeda dengan kerakusan, keserakahan, maupun hawa nafsu. Justru kemalasan ini merujuk pada keengganan manusia. Malas merupakan kondisi manusia tidak memiliki hasrat untuk memanfaatkan waktu dalam hidupnya.Hidup manusia merupakan kairos (kesempatan) atau pemberian dari Allah. Jangan sia-siakan waktu yang sudah Tuhan beri untuk suatu hal yang sifatnya sia-sia.
7. Wrath (amarah)Â
"Berhentilah marah dan tinggalkan panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan" - Mazmur 37:8
"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu." - Efesus 4:26
Sesungguhnya kita gak bisa lepas dari perasaan ini. Oleh sebab itu, dalam Efesus 4:26 Paulus mengingatkan kita untuk tidak berbuat dosa ketika amarah melanda.
 Apabila kamu marah, pikiran dan hati itu gak bisa menyatu atau sinkron. Akibatnya, kita bisa melakukan hal-hal yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Belajarlah untuk memendam amarahmu, peganglah firman Tuhan tersebut.
  konsep kepercayaan masa pra aksara ANIMISME adalah kepercayaan manusia purba terhadap roh nenek moyang yang diyakini mendiami semua benda benda di alam sekitar dan memberi pengaruh yang kuat terhadap kehidupan.DINAMISME adalah kepercayaan manusia purba yang meyakini benda-benda tertentu memiliki kekuatan atau tenaga ghaib yang berpengaruh kuat terhadap kesuksesan dan juga kegagalan manusia dalam melakukan sesuatu.Â
 Perkembangan kepercayaan mulai masa paleolithikum, mesolithikum, neolithikum, megalithikum, zaman perunggu sampai kepercayaan masa sekarang Kehidupan masyarakat masa berburu dan mengumpulkan makanan sangat sederhana dan hanya bergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Di masa ini, manusia purba tinggal di alam terbuka secara berkelompok, tinggal di gua-gua, atau membuat tempat tinggal di atas pohon besar. Manusia yang tinggal di gua dikenal sebagai cavemen (orang gua).