Mohon tunggu...
Alexander Fiandre Readi
Alexander Fiandre Readi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud, Program Double Degree STP Trisakti - Guilin Tourism University, Program Studi S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Macau, Bukan Sekadar Tempat Berjudi

2 Mei 2021   15:15 Diperbarui: 4 Mei 2021   17:00 1848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu gereja di Macau yang masih digunakan, Dokumentasi Pribadi Alexander F.

Macau, sebuah kota administratif spesial Republik Rakyat Tiongkok yang terletak di bagian selatan Tiongkok, sudah menjadi primadona bagi para pelancong sejak lama. Orang pergi ke Macau untuk sekedar melihat lihat kotanya, berbelanja, berwisata kuliner, atau yang paling menarik, untuk berjudi.

Macau disebut juga "Las Vegas of Asia" karena banyaknya Casino dan tempat berjudi mewah yang tersebar di seluruh kota. Macau sangat terkenal dengan "Gambling Tourism" atau wisata berjudinya.

Industri ini sudah legal dan diregulasi oleh pemerintah Macau dan Tiongkok. Ekonomi Macau sebagian besar disumbang dari pendapatan industri Casino dan pariwisata. Bahkan, pendapatan dari industri casino dan perjudian di Macau dapat mencapai 7 kali lipat pendapatan casino di Las Vegas, Amerika Serikat.

Gambling Tourism ini memang sangat menarik untuk wisatawan dari berbagai negara. Sensasi bermain Roulette, Black Jack, Poker, atau Slot Machine, itu yang menjadi daya tarik dan pengalaman tersendiri. Untuk masuk ke dalam Casino, kalian harus berumur 21 tahun keatas. Akan ada anggota security yang memeriksa kartu identitas sebelum masuk. 

Casino Lisboa Macau, Dokumentasi Pribadi Alexander F.
Casino Lisboa Macau, Dokumentasi Pribadi Alexander F.
Masuk ke dalam casino tidak harus bermain, boleh hanya sekedar melihat lihat sejenak saja. Namun siapa yang tahu jika sudah masuk ke dalam casino dan jadi tergiur untuk mencobanya?

Apakah Macau hanya ada tempat casino? Tentu tidak. Banyak hal yang bisa dilakukan di Macau, yang tentunya halal dan tidak ada hubungannya dengan judi.

Macau adalah kota yang cukup kecil dan padat penduduk, yang pada zaman dahulu menjadi daerah pendudukan bangsa Portugis. Macau sangat kaya akan budaya Portugis yang bisa terlihat dimana-mana. Bangunan-bangunan di Macau masih banyak dipengaruhi oleh budaya dan arsitektur khas Portugis. 

Salah satu gereja di Macau yang masih digunakan, Dokumentasi Pribadi Alexander F.
Salah satu gereja di Macau yang masih digunakan, Dokumentasi Pribadi Alexander F.
Bangsa Portugis sangat kental dengan agama Katolik Roma, banyak gereja dengan arsitektur khas Roma dibangun di Macau. Gereja-gereja tersebut tidak semua bertahan. Ada yang sudah runtuh dan ada yang masih dipakai untuk beribadah hingga sekarang.

Salah satu gereja yang sudah runtuh adalah gereja St. Paul, yang hanya menyisakan tembok depan gereja dan beberapa pilar yang masih utuh. Reruntuhan ini menjadi ikon wisata paling terkenal di Macau, yaitu Ruins of St. Paul, yang menjadi situs warisan budaya UNESCO. 

Selain bisa melihat megahnya arsitektur gereja yang sudah runtuh itu, kita juga bisa melihat alat-alat ritual ibadah gereja tersebut yang tersimpan rapi di museumnya.

Tampak depan Ruins of St. Paul, Dokumentasi Pribadi Alexander F.
Tampak depan Ruins of St. Paul, Dokumentasi Pribadi Alexander F.
Banyak sekali situs budaya di Macau yang bisa dilihat. Dari bangunan lama, rumah tradisional Portugis, patung pahatan ala Roma, sampai air mancur keramik. Semua dapat dilihat selagi kita berjalan santai di kota Macau. Bahkan beberapa trotoar di Macau masih menggunakan batu mozaik dengan pola tertentu yang sangat khas Portugis.

Selain wisata budaya, tentu saja wisata kuliner tidak boleh dilewatkan. Makanan di Macau tentu saja dipengaruhi oleh budaya Portugis. Selain itu, makanan di Macau juga dipengaruhi budaya Kanton dan India. 

Kebanyakan wisatawan pasti mencari Portuguese Egg Tart atau bahasa Portugisnya Pastel de Nata. Kue tar lembut dengan isian susu dan telur yang manis. Mudah menemukan jajanan yang satu ini. Setiap belokan sepertinya ada yang menjualnya, namun biasanya wisatawan pergi ke tempat yang sudah terkenal seperti Pastellaria Koi Kei atau Lord Stow's Bakery.

Egg Tart dengan pemandangan Ruins of St. Paul, Dokumentasi Pribadi Alexander F.
Egg Tart dengan pemandangan Ruins of St. Paul, Dokumentasi Pribadi Alexander F.
Egg Tart sudah terlalu mainstream. Ada makanan yang biasanya jarang dicoba oleh wisatawan, yaitu makanan tradisional Portugis. Ada beberapa restoran yang menyajikan makanan khas Portugis di Macau. 

Salah satu makanan yang terkenal adalah Bacalhau, yaitu ikan kod yang bisa dimasak dengan apapun. Biasanya bacalhau ini dimasak dengan dijadikan kroket, namanya Pasteis de Bacalhau atau dijadikan sup. Makanan portugis biasa disajikan dengan roti, bukan nasi.

Selain makanan asin, ada juga dessert menarik ala portugis, namanya Serradura. Arti dari Serradura adalah bubuk gergaji. Masa iya makan bubuk gergaji? Ternyata bukan serbuk kayu dari gergaji, tapi pudding susu dengan topping remahan biskuit yang menyerupai serbuk kayu bekas gergaji. Rasanya manis seperti makan es krim dipadu dengan renyahnya remahan biskuit.

Makanan di salah satu Restoran Portugis di Macau, Dokumentasi Pribadi Alexander F.
Makanan di salah satu Restoran Portugis di Macau, Dokumentasi Pribadi Alexander F.
Terakhir pastinya yang tidak boleh dilewatkan adalah wisata belanja. Oleh-oleh penting dong? Untuk belanja gila-gilaan dengan harga cukup miring, Senado Square tempatnya. Area Senado Square cukup luas dan dipenuhi oleh berbagai macam toko. 

Dari mulai fashion, makanan, kosmetik, olahraga, sampai oleh oleh gantungan kunci dan magnet kulkas semua ada disini. Area ini sangat ramai dan selalu dipenuhi wisatawan. Orang Indonesia juga suka kesini lho, saat saya pergi kesana rasanya di setiap belokan mendengar orang mengobrol dengan bahasa Indonesia.

Hati-hati tersesat di Senado Square, karena jalannya cukup kecil dan bercabang cabang. Jangan sampai hilang saat mengeksplorasi toko-toko yang ada, ditambah lagi dengan adanya lautan manusia.

Macau menggunakan bahasa Kanton, Inggris, dan Mandarin untuk bicara, namun ada juga yang menggunakan bahasa Portugis. Untuk pergi ke Macau, saya sarankan untuk menggunakan Tour. Sudah banyak Tour Macau yang dijual di travel agent yang biasanya digabung dengan tour Hong Kong, Shenzhen, atau Zhuhai.

Ramainya Senado Square, Dokumentasi Pribadi Alexander F.
Ramainya Senado Square, Dokumentasi Pribadi Alexander F.
Pergi ke Macau tanpa tour service cukup menantang karena perbedaan bahasa. Walaupun orang disana bisa bahasa inggris, namun bahasa yang lebih sering digunakan adalah bahasa Kanton. Selain itu penunjuk jalan, peta, dan halte bus ditulis dengan bahasa Portugis dan aksara Mandarin Kuno. Jadi jangan mencari Ruins of St. Paul, tapi carilah Ruinas de Sao Paulo. Mencari Senado Square, carilah Largo do Senado. Bahasa yang asing membuat mudah tersasar.

Itulah Macau yang memiliki pesonanya sendiri, dan bukan selalu tentang judi, karena kata Bang Rhoma judi itu menjanjikan kemenangan tapi awal dari kekalahan.

Salam Kangen Jalan-jalan.

Referensi: Mingjie Sheng, Chaolin Gu. (2018). Economic growth and development in Macau (1999--2016): The role of the booming gaming industry. Cities, Vol 75, 72-80

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun