Samborejo, [30/01/25]Â -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alexander Andry dari Teknik Sipil Universitas Diponegoro berhasil mengimplementasikan program sosialisasi sistem drainase bawah permukaan sebagai solusi banjir di lapangan Desa Samborejo, Kabupaten Pekalongan. Program ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa dalam membantu perangkat desa mengatasi permasalahan banjir yang hampir setiap tahun melanda desa tersebut, terutama saat musim penghujan.
Banjir di Desa Samborejo disebabkan oleh beberapa faktor utama, seperti curah hujan yang tinggi, kondisi tanah yang kurang mampu menyerap air dengan cepat, serta sistem drainase yang kurang memadai. Salah satu area yang terdampak adalah lapangan sepak bola desa, yang sering tergenang air setelah hujan deras sehingga menghambat aktivitas masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa KKN UNDIP mengenalkan sistem drainase bawah permukaan sebagai solusi yang dapat membantu mempercepat proses penyerapan air dan mengurangi genangan di permukaan.
Apa Itu Sistem Drainase Bawah Permukaan?
Sistem drainase bawah permukaan adalah sistem yang menggunakan pipa drainase berlubang (perforated pipe) yang dipasang di bawah tanah pada kedalaman tertentu. Fungsi utama sistem ini adalah mengalirkan air yang meresap ke dalam tanah menuju saluran pembuangan atau daerah resapan yang lebih baik. Dengan adanya sistem ini, air hujan yang jatuh ke permukaan lapangan tidak hanya mengalir di atas tanah (runoff), tetapi juga masuk ke dalam tanah dan dialirkan secara lebih efektif.
Keunggulan dari sistem ini adalah:
Mengurangi genangan air -- Air lebih cepat diserap dan dialirkan ke tempat pembuangan atau daerah resapan yang telah dirancang.
Keamanan dan estetika -- Karena sistem berada di bawah tanah, tidak ada saluran terbuka yang dapat mengganggu aktivitas di lapangan, menjadikannya ideal untuk digunakan di area seperti lapangan sepak bola, taman, dan area publik lainnya.
Pemeliharaan yang mudah -- Dengan desain yang tepat, sistem ini dapat berfungsi dalam jangka panjang tanpa perlu banyak perawatan.
Pelaksanaan Program
Program sosialisasi ini secara khusus ditujukan kepada perangkat desa, mengingat mereka memiliki wewenang serta kemampuan untuk menginisiasi dan menerapkan sistem drainase bawah permukaan ini di lapangan desa. Sosialisasi dilakukan pada 30 Januari 2025 di Balai Desa Samborejo, dengan metode presentasi yang interaktif.
Mahasiswa KKN UNDIP menggunakan berbagai media pendukung seperti powerpoint, poster infografis, dan sesi tanya jawab untuk memastikan perangkat desa memahami konsep serta manfaat dari sistem ini. Selama sosialisasi, perangkat desa diberikan gambaran mengenai bagaimana sistem drainase bawah permukaan dapat diterapkan di lapangan sepak bola desa, termasuk desain sistem, material yang diperlukan, serta estimasi biaya pemasangan.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan contoh penerapan sistem ini di beberapa tempat lain, seperti taman kota dan lapangan olahraga di daerah lain, sebagai referensi bagi perangkat desa dalam membuat perencanaan.
Harapan ke Depan
Dengan adanya program ini, diharapkan perangkat Desa Samborejo dapat memahami pentingnya sistem drainase bawah permukaan dan mulai mempertimbangkan penerapannya di lapangan desa. Implementasi sistem ini diharapkan dapat:
Mengurangi frekuensi genangan air di lapangan desa, sehingga masyarakat dapat lebih nyaman dalam menggunakan fasilitas tersebut.
Meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan, yang pada akhirnya dapat membantu mengurangi risiko banjir di daerah sekitar.
Menjadi contoh bagi daerah lain, sehingga penerapan sistem drainase bawah permukaan dapat meluas dan diterapkan di berbagai fasilitas umum lainnya.
Ke depan, mahasiswa juga berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah atau pihak terkait untuk membantu dalam perencanaan dan pendanaan proyek ini, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat Desa Samborejo. Dengan kolaborasi antara akademisi dan pemerintah desa, solusi banjir yang lebih berkelanjutan dapat diwujudkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI