Mohon tunggu...
Alex Candra Adi Pratama
Alex Candra Adi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hubungan Internasional

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Desa, Permasalahan dan Proker KKN di Desa Kraton, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember

12 September 2021   20:52 Diperbarui: 12 September 2021   21:05 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Mayoritas Mata Pencaharian Masyarakat di Desa Kraton (Dokpri)

Gambaran Singkat Potensi Desa

Desa Kraton, adalah salah satu desa yang terdapat di Kabupaten Jember tepatnya di Kecamatan Kencong Kencong. Desa Kraton memiliki jumlah penduduk mencapai 10.534 dan 1.756 diantaranya merupakan rumah tangga. 

Di Kecamatan Kencong memiliki beberapa desa diantaranya adalah (1) Desa Kraton, (2) Desa Cakru, (3) Desa Paseban, (4) Desa Kencong dan (5) Desa Wonorejo. Dalam Desa Kraton sendiri terdiri dari beberapa dusun yakni (1) Dusun Krajan, (2) Dusun Sidonganti, (3) Dusun Muneng dan (4) Dusun Kedunglangkap.

Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Desa Kraton adalah sebagai petani, yaitu mencapai sekitar 2.819 orang dari jumah total masyarakat menurut pekerjaan sebanyak 11.526. 

Namun juga tidak sedikit penduduk yang menekuni pekerjaan dan/atau mengembangkan wirausaha, dan buruh/karyawan sebagai sumber penghidupan keluarganya. 

Di bidang wirausaha, diantaranya adalah usaha: (a) makanan, (b) penyedia jasa seperti jasa rias, (c) konveksi, (d) toko pakaian, dan (e) budidaya ikan. Khusus untuk wirausaha makanan, sudah dikembangkan oleh 3 (tiga) orang pelaku dan/atau 3 (tiga) rumah tangga usaha. 

Pemasaran untuk produk majanan tersebut, selama ini hanya meliputi di daerah Desa Kraton saja. Adapun sistem pemasaran produk makanan yang dilakukan oleh para pelaku usaha makanan di Desa Kraton ini masih bersifat konvensional, atau para pelaku usaha belum mengenal sistem pemasaran secara online (digital marketing). 

Gambar 2: Salah Satu Mata Pencaharian di Desa Kraton (Dokpri)
Gambar 2: Salah Satu Mata Pencaharian di Desa Kraton (Dokpri)

Identifikasi Permasalahan

Oleh karena sistem pemasaran produknya yang masih bersifat konvensional dan seadanya. Selain itu, jangkauan wilayah hanya terbatas pada satu desa bahkan dusun saya. 

Masih banyak pelaku usaha makanan di Desa Kraton yang belum memiliki nama atau label agar produknya lebih dikenal oleh masyarakat. 

Sehingga selama masa pandemi COVID-19 dan semenjak berlakunya kebijakan PPKM ini, sangat dirasakan oleh pelaku usaha makanan di Desa Kraton ini salah satunya yaitu dengan omset penjualannya menurun lumayan drastis. 

Dengan munculnya masalah ini, maka saya, Selia Fenida , Mahasiswa Universitas Jember yang saat ini sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village di Desa Kraton ini, tertarik untuk membantu pelaku usaha makanan di desa ini, keluar dari masalah mengalami omset penjualan yang menurun tersebut. 

Oleh karena itu dalam rangka kegiatan KKN Back to Village di desa ini ditetapkan program mengajak (mengisisiasi) pelaku usaha makanan melakukan 'Pelatihan Pemasaran dan inovasi Produk Wirausaha dan UMKM di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Strategi Digital Marketing'  yakni dilakukan melalui sosial media seperti Facebook, dan Instagram.

Program Kerja (Proker) KKN Back to Village 

Kegiatan pengabdian untuk membantu dan memberikan pengaruh kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 di Desa Kraton, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember ini mulau dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai 9 September 2021. 

Metode pelaksanaan KKN yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah yang pertama adalah menerapkan digital marketing yaitu dengan mulai memasarkan produk lewat online seperti lewat sosial media dan marketplace. 

Selain itu juga yang kedua adalah dengan menciptakan pemasaran baru secara konvensional yakni dengan adanya delivery order atau makanan yang bisa diantar di rumah.

Pembimbingan dan pelatihan yang akan dilakukan kepada para pelaku usaha memiliki beberapa metode, diantaranya dengan memperkenalkan model pemasaran baru yang sesuai di masa pandemi COVID-19 ini dengan digital marketing yang pemasarannya berbasis online, bisa dilakukan melalui handphone. 

Dengan memperkenalkan model pemasaran online ini diharapkan para pelaku usaha sudah memiliki gambaran tentang bagaimana cara memasarkan produk mereka agar lebih dikenal masyarakat dan jangkauannya lebih luas. 

Selain itu juga diharapkan para pelaku usaha bisa menjadi inovatif dalam menentukan varian produknya agar lebih menarik dan bisa menarik peminat dari masyarakat. 

Selain itu juga, para pelaku usaha juga dibimbing agar mengetahui betapa pentingnya sebuah label atau nama dari suatu produk untuk bisa menarik peminat dan juga bisa menjadi ciri khas dari suatu produk. 

Dengan adanya ciri khas tersendiri ini, produk tersebut bisa dipasarkan secara luas dan bisa bersaing dengan produk-produk lainnya. 

Adanya nama produk tidak hanya membuat masyarakat lebih mengenali produk tersebut dan bisa membedakannya tetapi juga bisa meningkatkan brand awareness yakni kemampuan konsumen untuk mengingat suatu produk hanya dari nama, logo, dan lain-lain.

Awal dari perencanaan kegiatan ini adalah melakukan komunikasi dengan Kepala Desa Kraton untuk meminta izin dalam berlangsungnya program KKN Back to Village 3. 

Setelah melakukan komunikasi dengan Kepala Desa Kraton maka selanjutnya adalah komunikasi dengan wawancara dan diskusi yang dilakukan dengan para pelaku usaha makanan di Desa Kraton, diantaranya diskusi tentang waktu, pelaksanaaan kegiatan dan konsep kegiatan. 

Setelah itu, juga dilakukan identifikasi masalah sebelum akhirnya mendiskusikan tentang program kerja untuk menjadi solusi dari masalah tersebut yang sudah diidentifikasi

Gambar 3: Identifikasi masalah di Lingkup Usaha Makanan di Masa Pandemi Covid-19 (Dokpri)
Gambar 3: Identifikasi masalah di Lingkup Usaha Makanan di Masa Pandemi Covid-19 (Dokpri)

Terkait dengan proker pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 di Desa Kraton, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember ini, dapat dicermati pada: (1) Model Canvas Pelaksanaan KKN Back to Village di Desa Kraton, dan juga (2) Model Dampak (Impact) Pelaksanaan KKN Back to Village di Desa Kraton (Selia Fenida/KKN BtV-3/Kelompok 37/Kraton/Kencong/Jember/Al Munawir)

Model Canvas Pelaksanaan KKN Back to Village di Desa Kraton (Dokpri)
Model Canvas Pelaksanaan KKN Back to Village di Desa Kraton (Dokpri)

Model Dampak (Impact) Pelaksanaan KKN Back to Village di Desa Kraton (Dokpri)
Model Dampak (Impact) Pelaksanaan KKN Back to Village di Desa Kraton (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun