Selain itu juga, para pelaku usaha juga dibimbing agar mengetahui betapa pentingnya sebuah label atau nama dari suatu produk untuk bisa menarik peminat dan juga bisa menjadi ciri khas dari suatu produk.Â
Dengan adanya ciri khas tersendiri ini, produk tersebut bisa dipasarkan secara luas dan bisa bersaing dengan produk-produk lainnya.Â
Adanya nama produk tidak hanya membuat masyarakat lebih mengenali produk tersebut dan bisa membedakannya tetapi juga bisa meningkatkan brand awareness yakni kemampuan konsumen untuk mengingat suatu produk hanya dari nama, logo, dan lain-lain.
Awal dari perencanaan kegiatan ini adalah melakukan komunikasi dengan Kepala Desa Kraton untuk meminta izin dalam berlangsungnya program KKN Back to Village 3.Â
Setelah melakukan komunikasi dengan Kepala Desa Kraton maka selanjutnya adalah komunikasi dengan wawancara dan diskusi yang dilakukan dengan para pelaku usaha makanan di Desa Kraton, diantaranya diskusi tentang waktu, pelaksanaaan kegiatan dan konsep kegiatan.Â
Setelah itu, juga dilakukan identifikasi masalah sebelum akhirnya mendiskusikan tentang program kerja untuk menjadi solusi dari masalah tersebut yang sudah diidentifikasi
Terkait dengan proker pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 di Desa Kraton, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember ini, dapat dicermati pada: (1) Model Canvas Pelaksanaan KKN Back to Village di Desa Kraton, dan juga (2) Model Dampak (Impact) Pelaksanaan KKN Back to Village di Desa Kraton (Selia Fenida/KKN BtV-3/Kelompok 37/Kraton/Kencong/Jember/Al Munawir)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H