Dengan sedikit anggukan aku pun mengiyakan semua yang dikatakannya, dan akhirnya keperawananku pecah oleh seorang pria yang sangat ku cintai ini.
Sudah setahun kami hubungan, dan akhirnya masalah yang tidak diharapkan datang mencoba membuat hubungan kami goyah. Hanya karena hal sepele dia sangat marah kepadaku. Blum pernah aku melihatnya semarah itu kepadaku. Aku bingung dan bertanya kepada temannya "ada apakah semua ini?" Dan temannya menjawab, "Dia sedang ada masalah jadi aku harap kau tidak membuatnya marah lebih lagi."
Keesokan harinya, entah apa yang membuatnya berpikir sepertin itu, bahwa semuanya karena aku yang terus membuatnya dalam keadaan masalah. Aku yang membuatnya dimarahi oleh ibunya. Dan akhirnya dari pertengkaran ini pun kami putus. Dan akhirnya aku hanya bisa terdiam.
Belum seminggu akhirnya dia menghungiku lagi katanya ada yang ingin dibicarakan.
"hai as, bagaimana kabarmu" sapanya
"baik-baik saja. Kecuali hatiku" balasku
"maaf jika aku membuatmu sakit hati. Maaf pula aku tlah berkata kasar padamu waktu itu." Katanya
"iya gak apa-apa" balasku ketus
"justru karena itu, aku ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin menjalin kembali hubungan yang dulu kita jalin. Selama seminggu ini aku sadar bahwa dirimu lebih berarti bagiku. Untuk itu maukah kau kembali menjadi pacarku?" tanyanya kembali padaku
Sejenak ku terdiam merenungkan apa yang dikatakanya
"aku dulu pernah bilang aku akan sampai akhir denganmu." Sambungnya