“Kamu yakin?” tanya Ales.
“Iya, Yola bilang dia nemuin topeng itu di gudang,” jawab Vivie.
“Mungkin pelakunya yang menyimpan topeng itu di sana,” gumam Ales.
“Bisa jadi. Ingat, kasus ini berhubungan dengan pembunuhan di rumahku,” ucap Vivie.
“Dua pembunuhan lain yang kamu lihat di CD, di mana dan gimana kejadiannya?” tanya Ales. Vivie pun menceritakan kronologis kejadiannya seperti apa yang ditontonnya di CD.
“Jadi si pelaku setelah ngelakuin pembunuhan selalu menculik anak bungsu dari keluarga yang dibunuhnya, dan semuanya perempuan,” kata Ales.
“Oh iya aku ingat, setiap judul dari CD itu selalu ada angkanya. Seperti Kutukan Misterius 82, Kutukan Misterius 92 dan seterusnya. Menurutmu itu semacam kode atau apa?” tanya Vivie.
“Aku rasa angka itu menunjukan tahun kejadian pembunuhannya. Biasanya kita selalu menyingkat dua angka terakhir dari tahun yang kita tulis kan?” jawab Ales.
“Benar juga. Berarti keempat pembunuhan itu terjadi tahun 1982, 1992, 2002, dan 2012. Selalu berselisih sepuluh tahun,” seru Vivie senang karena mulai menemukan titik terang.
“Tapi Vie, kalau emang pembunuhnya hanya satu orang, apa itu mungkin? Pembunuhan pertama terjadi tahun 1982, berarti kalau si pembunuh saat itu berusia 30 tahun, maka saat ini dia berusia 70 tahun, itu juga kalau dia masih hidup,” ucap Ales.
“Kamu benar Les, kasus ini makin rumit aja sih,” gerutu Vivie.