Sebuah ketikan tentang Teman perjalanan..
.
Perjalanan panjang sejak 2013 silam,
Perjalanan yang mempertemukanku dengan manusia-manusia yang luar biasa.
Manusia yang istimewa dengan berbgai latar belakang dan karakter yang berbeda-beda namun semuanya merupakan manusia yang hebat yang memberikan banyak pelajaran tentang sebuah arti perjuangan.
Mungkin aku tak bisa menyebutkan semua dari banyak orang hebat yang berkawan lama denganku, yang selamanya tetap akan mendapatkan tempat dihatiku sebagai teman, sahabat, rekan dan teman seperjuangan, dan ya, semoga saja mereka-mereka juga masih menganggapku kawan meski ini bukan permintaan namun ini adalah sebuah haraan. :v
Jika disebut satu-persatu namanya mungkin tidak akan cukup jika ditulis hanya disebuah tulisan, jika ingin tahu satu persatu, mari ngopi nanti aku ceritakan tentang semua teman-teman hebatku.
Aku bertemu dengan manusia-manusia hebat ini di berbagai tempat dan juga berbagai waktu. Mulai dari teman satu kamar ketika aku masih menjadi bocil yang suka nangisan yang mengajarkanku tentang keteguhan dan ketangguhan, teman sekamar ketika menjadi remaja angkuh yang mengajarkanku tentang arti sebuah pertemanan. teman sekelas Mts, Aliyah, hingga teman sekelas ketika kuliah yang mengajarkanku tentang pelajaran hingga percintaan. Teman satu tongkrongan yang kini mulai banyak hilang dimakan zaman dan kesibukan wkwk. Ada teman satu perjuangan membesarkan sebuah media yang kini sudah sangat apik. Ada juga teman yang sudah menjadi seperti keluarga yang sudah sama-sama dewasa.
Teruntuk teman-temanku,
Yaa,, aku tahu kalian tak semua akan membaca tulisan ini, namun aku hanya ingin menyampaikan beberpa ungkapan kepada kalian,
Pertama, ungkapan terimakasih karena kalian telah berhasil menjadi teman baik untuk mengisi perjalananku. Terimakasih telah mengingatkanku ketika aku salah meski kadang caranya dengan ngajak gelud wkwk :v, terimakasih telah mengajakku menuju kebaikan, ngajak setoran ketika aku males-malesan meski kadang ajakan itu hanya aku iyakan tanpa aku ikuti. Terimakasih.
Kedua, ungkapan dari hati yang paling dalam, dengan segala keterbatasanku aku minta maaf. Maaf jika sejak kalian mengenalku kalian pernah merasa tidak enak, merasa sakit hati karena ulahku, merasa jengkel karena polahku, merasa kesal karena cocotku, maaf, ya mungkin dari dulu hingga saat ini aku masih belum bisa berfikir dewasa, tapi kali ini aku sungguh meminta maaf kepadamu.
Ketiga, jangan lupa, sapa aku dijalan jika bertemu, disosmed jika perlu, apabila aku masih kau anggap menjadi temanmu. Jika ada sesuatu dariku yang kau perlukan, selagi aku mampu aku akan bantu yang terbaik untukmu, meski bantuan itu hanya sebatas untaian doa yang aku semogakan.
Terimakasih manusia-manusia hebat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H