Mohon tunggu...
Alenna Amalia
Alenna Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - student

♡ music, cheerfull, raya and the last dragon ♡

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Puisi Itu Apasih? Yuk Baca Lebih Dalam Tentang Puisi!

7 Desember 2024   08:05 Diperbarui: 7 Desember 2024   08:10 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernahkah kalian mendengar kata Puisi? kata ini pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan Puisi? jadi, Puisi adalah salah satu bentuk dari karya sastra. Nah, agar pengetahuan kita terus bertambah. Mari kita bahas lebih lanjut dan lebih dalam mengenai puisi. 

Jadi, seperti yang sudah disebutkan, Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan penataan bahasa yang indah, padat, dan juga penuh dengan makna yang mendalam. Puisi seringkali digunakan untuk menyampaikan suatu perasaan, pikiran, atau pengalaman hidup yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Puisi juga memiliki ciri khas dalam penggunaan rima, ritma, gaya bahasa, maupun imajinasinya untuk menciptakan suatu efek estetis dan juga emosional.

Puisi juga memiliki ciri-ciri, diantara lain:

1. Bahasanya yang Padat dan Bermakna

Puisi menggunakan kata-kata yang dipilih secara cermat untuk memberikan makna mendalam dengan kata-kata sesedikit mungkin.

2. Memiliki Ritma dan Rima

Ritma pada Puisi adalah irama yang teratur dalam pembacaan puisi, sedangkan rima adalah persamaan bunyi di akhir kata dalam satu baris ataupun antarbarisnya.

3. Bersifat Subjektif

Puisi sering kali mengungkapkan perasaan atau sudut pandang pribadi dari penulisnya, sehingga cenderung bersifat subjektif.

4. Menggunakan Gaya Bahasa (Majas)

Puisi banyak menggunakan majas metafora, personifikasi, simile, dan bentuk majas lain untuk memperindah makna dari Puisi tersebut.

5. Berisi Imaji atau Citraan

Puisi menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca melalui deskripsi atau pemilihan kata yang memunculkan pengalaman sensoris (penglihatan, pendengaran, rasa, sentuhan, dan penciuman).

6. Memiliki Struktur Tertentu

Struktur puisi meliputi bait (kumpulan baris), baris (kalimat dalam puisi), dan pola rima tertentu. Beberapa puisi mengikuti bentuk tradisional seperti soneta atau pantun, sementara yang lain bebas.

Puisi juga memiliki beberapa jenis, diantara lain:

1. Puisi Lama

Puisi Lama memiliki aturan baku seperti jumlah baris, rima, dan bait. Contohnya: pantun, syair, gurindam.

2. Puisi Baru

Puisi ini lebih bebas dibandingkan puisi lama, tetapi tetap memiliki struktur tertentu. Contohnya: balada, elegi, soneta.

3. Puisi Kontemporer

Puisi ini adalah Puisi yang bebas dari aturan, dan sering kali eksperimental dalam bentuk dan isinya.

Fungsi Puisi, yaitu:

1. Ekspresi Diri: Menyalurkan perasaan atau gagasan dari penulis.

2. Estetika: Memberikan keindahan melalui bahasa yang digunakan didalamnya.

3. Kritik Sosial: Menyampaikan pesan atau protes terhadap keadaan sosial yang sedang terjadi dalam kehidupan sosial.

4. Penghiburan: Menyentuh emosi pembaca untuk menghibur ataupun untuk menginspirasi pembaca.

Cara Membuat Puisi, yaitu:

1. Menentukan Tema dan Judul

Yang pertama adalah menentukan tema dan judul. Kamu bisa menentukan tema berdasarkan perasaan hati, keadaan di sekitar, atau hal-hal yang sedang kamu amati pada saat itu. Judul juga bisa ditentukan setelah tema jadi atau bisa juga setelah puisi telah adi.

2. Menentukan Kata kunci

Kata kunci merupakan lanjutan dari menentukan tema. Kata kunci bisa menjelaskan makna dari tema puisi dan bisa digunakan untuk mengembangkan suatu kalimat atau bait.

Misalnya dari tema banjir, bisa dikembangkan dengan kata kunci hancur, musnah, kehilangan, menghanyutkan, dan sebagainya.

3. Gaya Bahasa dan Diksi

Penting untuk mengetahui gaya bahasa dan diksi dalam membuat puisi, termasuk majas yang akan digunakan. Ini merupakan cara membuat puisi agar unik.

Tapi bukan berarti puisi harus selalu dipenuhi dengan majas dan diksi yang sulit dipahami. Banyak puisi bagus yang menggunakan kata-kata sederhana.

4. Gunakan Rima

Rima adalah bunyi yang sama dalam puisi agar memberikan kesan keindahan dan juga estetika. Dengan rima, kamu bisa menunjukkan kreativitas dalam mengolah kata-kata. Semakin kaya kosa kata yang kamu tahu, maka akan semakin mudah membuat rima ini.

5. Tentukan Bait

Kamu bisa membuat puisi dengan menyesuaikan jenisnya berdasarkan jumlah bait, di antaranya sebagai berikut:

Berikut ini adalah beberapa contoh Puisi:

1Hujan Bulan Juni - Sapardi Djoko Darmono

Tak ada yang lebih tabah

Dari hujan bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya

Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak

Dari hujan bulan Juni

Dihapusnya jejak-jejak kakinya

Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif

Dari hujan bulan Juni

Dibiarkannya yang tak terucapkan

Diserap akar pohon bunga itu 

2. Hatiku Selembar Daun - Sapardi Djoko Darmono

Hatiku selembar daun

Melayang jatuh di rumput

Nanti dulu

Biarkan aku sejenak terbaring di sini

Ada yang masih ingin kupandang

Yang selama ini senantiasa luput

Sesaat adalah abadi

Sebelum kausapu tamanmu setiap pagi

3. Ujung-Ujung Hujan - Aan Mansyur

dulu dalam dingin kita berpelukan

sambil membayangkan ujung-ujung hujan

sebagai kembang api yang merayakan

cinta yang tak akan pernah dijarakkan

sampai tibalah hari haru itu

kau berlalu, aku menutup pintu

dan ujung-ujung hujan yang jatuh

tumbuh jadi rerumputn dan perdu

hari ini, tiba-tiba aku ingat kau,

di dada jalan yang membawamu jauh

setiap ujung hujan yang menyentuh

adalah mekaran bunga-bunga beribu

Nah, itu semua adalah tentang Puisi, semoga pengetahuan kita semua menjadi bertambah. Dengan semua keunikan dan kerumitannya, puisi menjadi salah satu medium yang mendalam untuk mengeksplorasi keindahan bahasa dan emosi manusia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun