Mohon tunggu...
Widuri SalenaPutri
Widuri SalenaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Keguguran dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengembangan Profesionalisme Guru di Indonesia

10 September 2023   18:35 Diperbarui: 10 September 2023   18:39 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendahuluan

Guru ialah orang yang mendidik, melatih, membimbing dan mengembangkan kurikulum di dunia pendidikan agar dapat terciptanya kondisi pembelajaran yang kondusif, menarik dan juga dapat memberikan ruang kepada siswa agar bisa mengeluarkan kreativitas dalam mengeksplorasi kemampuannya. 

Mengingat dengan rendahnya kualitas pendidikan saat ini di Indonesia, maka guru yang profesional itu sangatlah diperlukan, karena guru yang profesional adalah faktor penentu dari pendidikan yang berkualitas. Guru harus mampu dalam menemukan jati diri yang sesuai dengan kemampuan dan kaidah-kaidah guru profesional. Oleh karena itu guru tidak hanya menjalankan profesinya tetapi juga harus menjalankan profesionalisme yang sesuai dengan aturan-aturan profesionalisme guru.

Sebagai guru yang professional, guru perlu menguasai empat kemampuan, yang pertama ada pedagogik, lalu ada kepribadian, sosial dan juga profesional. Guru yang inovatif juga mendukung sistem yang baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terlebih jika guru menguasai bahan ajar, dan rencana pembelajaran. Maka dari itu pengembangan profesional guru arus dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan agar eksistensi pendidikan yang baik tetap ada.

Profesionalisme guru memegang peranan penting dalam membentuk mutu pendidikan dan hasil belajar siswa. Di Indonesia, terdapat pengakuan yang semakin besar akan kebutuhan untuk meningkatkan profesionalisme guru untuk memenuhi tuntutan sistem pendidikan yang terus berkembang. Esai ini akan mengeksplorasi keadaan profesionalisme guru di Indonesia saat ini, menyoroti pentingnya, mendiskusikan inisiatif pemerintah dan kebijakan yang mendukung pengembangan profesional, memeriksa program pengembangan profesional berkelanjutan yang tersedia, menekankan pentingnya kolaborasi dan peluang jaringan bagi guru, menganalisis evaluasi guru. dan mekanisme umpan balik, mengidentifikasi tantangan umum yang dihadapi guru dalam mengembangkan profesionalismenya, dan menawarkan solusi atau strategi potensial untuk mengatasi tantangan tersebut.

Kondisi profesionalisme guru di Indonesia saat ini diwarnai dengan berbagai tantangan dan persoalan. Menurut Maryanto dkk (2022), salah satu tantangan utama adalah tidak adanya kode etik yang komprehensif yang memandu perilaku guru dan mempromosikan perilaku profesional. Kurangnya bimbingan ini dapat menghambat pertumbuhan profesional mereka dan berdampak pada keefektifan mereka sebagai pendidik. 

Mustofa (2012) berpendapat bahwa tantangan lain terletak pada terbatasnya kesempatan bagi guru untuk terlibat dalam kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Banyak guru tidak memiliki akses ke program pelatihan yang relevan atau sumber daya yang dapat mendukung pembelajaran berkelanjutan dan peningkatan keterampilan mereka.

Pembahasan 

 1. Pentingnya Mengembangkan Profesionalisme Guru 

Peningkatan profesionalisme guru sangat penting karena beberapa alasan. Pertama dan terutama, itu berdampak langsung pada hasil belajar siswa. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa praktik pengajaran yang efektif dihasilkan dari para profesional terlatih yang memiliki pengetahuan mata pelajaran yang mendalam, keahlian pedagogis, keterampilan komunikasi yang kuat, dan komitmen untuk perbaikan berkelanjutan (Saripudin dkk, 2021). 

Selain itu, meningkatkan profesionalisme guru dapat secara positif memengaruhi sistem pendidikan secara keseluruhan dengan menarik individu berbakat ke dalam karir mengajar dan mempertahankan pendidik berpengalaman dalam profesi tersebut (Eliza dkk, 2022). Ketika guru merasa dihargai dan didukung dalam pertumbuhan profesionalnya, mereka cenderung tetap termotivasi dan berdedikasi untuk kesuksesan siswanya.

2. Prakarsa dan Kebijakan Pemerintah 

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah signifikan untuk mempromosikan profesionalisme guru. Salah satu prakarsa penting adalah pengembangan kode etik nasional untuk guru, yang bertujuan untuk menetapkan pedoman dan harapan yang jelas untuk perilaku profesional (Maryanto dkk, 2022). Kode etik ini berfungsi sebagai landasan untuk mengembangkan profesionalisme di kalangan guru dan memastikan standar praktik pengajaran yang tinggi. 

Selain itu, pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan dan program untuk mendukung pengembangan keprofesian guru. Misalnya, ada program beasiswa yang memungkinkan pendidik mengejar gelar lanjutan atau berpartisipasi dalam kursus pelatihan khusus (Mustofa, 2012). Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan profesional mereka secara keseluruhan.

3. Program Pengembangan Profesional Berkelanjutan.

Program pengembangan keprofesian berkelanjutan memainkan peran penting dalam meningkatkan profesionalisme guru di Indonesia. Program-program ini memberikan kesempatan bagi para guru untuk memperoleh pengetahuan baru, mempelajari strategi pengajaran yang inovatif, dan tetap up-to-date dengan penelitian terbaru dalam pendidikan. 

Berbagai program PKB tersedia untuk guru-guru Indonesia di berbagai mata pelajaran dan tingkat kelas. Misalnya, Saripudin dkk. (2021) membahas program pelatihan yang berfokus pada pembuatan dan pemanfaatan replika sejarah dan peta elektronik di kalangan guru sekolah menengah. Inisiatif CPD yang ditargetkan seperti itu membantu pendidik mengembangkan keahlian khusus mata pelajaran sambil menggabungkan metode pengajaran yang ditingkatkan teknologi ke dalam kelas mereka.

4. Peluang Kolaborasi dan Jaringan

 Kolaborasi antar guru sangat penting untuk pertumbuhan profesional karena memungkinkan mereka bertukar ide, berbagi praktik terbaik, dan belajar dari pengalaman satu sama lain. Pendidik dapat memperoleh manfaat besar dari peluang jaringan di mana mereka dapat terhubung dengan rekan kerja baik di sekolah atau distrik mereka sendiri maupun secara nasional atau internasional.

 Platform yang ada seperti seminar, lokakarya, konferensi memfasilitasi kolaborasi antar pendidik dengan menyediakan ruang untuk berbagi wawasan tentang strategi pengajaran yang efektif atau mendiskusikan tantangan umum yang dihadapi dalam profesi (Eliza dkk, 2022). Selain itu, komunitas online dapat berfungsi sebagai sumber daya yang berharga bagi guru untuk terlibat dalam diskusi profesional, mencari saran, dan mengakses berbagai materi pengajaran.

5. Mekanisme Evaluasi dan Umpan Balik Guru 

Sistem evaluasi guru memainkan peran penting dalam mempromosikan pertumbuhan profesional. Dengan memberikan umpan balik yang konstruktif dan mengidentifikasi area untuk perbaikan, proses evaluasi dapat mendukung pengembangan berkelanjutan guru dan membantu mereka menyempurnakan praktik pengajaran mereka. 

Mekanisme umpan balik yang efektif melibatkan kombinasi evaluasi formal yang dilakukan oleh administrator atau rekan kerja, serta peluang refleksi diri (Saripudin dkk., 2021). Mekanisme ini mendorong guru untuk secara kritis menilai kinerja mereka sendiri, menetapkan tujuan untuk perbaikan, dan mencari kesempatan belajar yang berkelanjutan.

Kritik dan saran

Terlepas dari upaya yang dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru di Indonesia, masih ada tantangan umum yang dihadapi oleh para pendidik. Salah satu tantangan yang signifikan adalah kurangnya waktu dan sumber daya yang dialokasikan secara khusus untuk kegiatan pengembangan profesional (Mustofa, 2012). Untuk mengatasi tantangan ini, sekolah dan lembaga pendidikan dapat memprioritaskan waktu khusus dalam jadwal guru untuk berpartisipasi dalam program P2KB atau memberikan dukungan keuangan untuk menghadiri konferensi atau lokakarya yang relevan. 

Tantangan lainnya adalah terbatasnya ketersediaan program PKB berkualitas tinggi yang memenuhi beragam kebutuhan guru Indonesia di berbagai daerah (Eliza et al., 2022). Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk berinvestasi dalam pengembangan program PKB komprehensif yang menggabungkan strategi berbasis penelitian yang selaras dengan konteks lokal. Investasi ini juga harus mencakup pelatihan yang memadai bagi para fasilitator yang menyampaikan program-program ini.

Kesimpulan

Kesimpulannya, pengembangan profesionalisme guru sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Inisiatif dan kebijakan pemerintah tersebut telah meletakkan dasar bagi pembinaan profesionalisme di kalangan pendidik melalui kode etik dan berbagai program pendukung. Program pengembangan profesional berkelanjutan memberikan jalan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sementara kolaborasi antar guru memfasilitasi berbagi praktik terbaik. 

Sistem evaluasi guru dengan mekanisme umpan balik yang efektif berkontribusi pada upaya peningkatan berkelanjutan. Meskipun ada tantangan terkait alokasi sumber daya dan ketersediaan program, Semua pemangku kepentingan harus terus berupaya meningkatkan profesionalisme guru demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Daftar Pustaka 

Eliza, D., Sardi, M., Amalia, W., & Karmila, D. "Jenis-Jenis Pelatihan Peningkatan Profesional Guru PAUD di Indonesia." Jurnal Basicedu, vol. 6, no. 4, 2022, pp. 6836-6843. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3055

Maryanto, M., Khoiriyah, N., & Purwosaputro, S. "Politik Hukum dalam Pembentukan Kode Etik Guru Indonesia Sebagai Sarana Meningkatkan Profesionalisme Guru di Kota Semarang." Jurnal Meta-Yuridis, vol. 5, no. 1, 2022, pp. 1-19. https://doi.org/10.26877/m-y.v5i1.11191

Mustofa, "Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru di Indonesia." Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, vol. 4, no. 1, 2012. https://doi.org/10.21831/jep.v4i1.619

Saripudin, D., Yulifar, L., & Anggraini, D. N. "Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Replika Sejarah dan Peta E-Pen Bagi Guru-Guru SMA/MA." Abdi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, vol. 3, no. 1, 2021, pp. 1-10. ht

tps://doi.org/10.24036/abdi.v3i1.76

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun