3. Untuk mengaji, katanya, pihak sekolah bisa memanggil guru ngaji atau ustaz yang sudah diketahui latar belakang dan rekam jejaknya. Tetapi kalau mereka mengaji di luar, dikhawatirkan ada yang mengajarkan hal-hal yang menyimpang dari Islam.
Penulis tidaklah anti suatu aliran tertentu..setidaknya tidak cukup membuat penulis angkat AK-47 ataupun bawa-bawa pipa beton isi Semtex. Namun, berdasarkan pengalaman dan cerita dari teman-teman penulis, penulis sendiri bertanya-tanya : "Lah yang gak ngaji nanti gimana ceritanya?". Katanya sih selalu "Oh tenang saja akan kami wadahi di kegiatan lain". Nyatanya?....Kalo kata orang Sunda mah 'Angger weh terbengkalai, Bung..'
Saran penulis :Â
Udahlah Pak Men, gak usah aneh-aneh. Kasihan juga anak-anak. Apalagi yang masih SD, toh dunianya juga masih dunia bermain. Malah mbok cekokin matematika karo sing lain. Ya eneg lah. Apalagi yang SMP. Masa-masanya mencari jati diri. Malah mbok kurung pake 4 beton. ya kudunya sih ndak heran kalo ternyata hasilnya dadi koruptor, pendjahat, dsb.
Perbaiki aja dululah sistem yang ini. Ndak usah bikin yang aneh-aneh. Kasihan angkatan di bawah penulis yang menderita Kurtilas.
Udah ah, capek. Sampai ketemu di sekitar 17an.
Cheerio!
Artificial Intelligence
P. S. :
Sumber gambar 1 : larrycuban.wordpress.com
Sumber gambar 2 : toplowridersites.com