Data center mengonsumsi sekitar 200 terawatt per jam (TWh) energi setiap tahun. Jumlah ini lebih banyak dari konsumsi energi di beberapa negara. Data center juga menghasilkan sekitar 2 persen dari total emisi karbondioksida secara global.
Angka-angka tersebut terbilang mengejutkan. Padahal, banyak infrastruktur global dan ekonomi modern hampir di setiap negara bergantung pada server dar data center untuk melakukan bisnis.
Lalu, bagaimana cara untuk mengurangi ketergantungan pada data center berskala besar tersebut sambil mempertahankan integritas data dan penyimpanan dengan solusi yang lebih berkelanjutan?
Edge computing untuk keberlanjutan yang berkelanjutan
Premis dasar edge computing adalah menyimpan data di tepi infrastruktur. Jadi, perusahan tidak selalu mengirim paket informasi besar ke seluruh jaringan global dan menggunakan bandwidth.
Lagi pula, banyak data sehari-hari yang dihasilkan mungkin tidak perlu disimpan berulang kali di fasilitas komputasi awan skala besar. Perbedaan ini membuat edge computing lebih bisa dioptimalkan untuk efisiensi sumber daya dan memungkinkan perusahaan untuk menggunakan perangkat keras dan infrastruktur lebih efisien.
Selain itu, ketika perusahaan ingin menambah kemampuan edge computing, mereka dapat lebih spesifik memilih produk dan solusi yang selaras dengan tujuan keberlanjutan. Ini termasuk memanfaatkan prinsip ekonomi sirkular dan memastikan produk yang mereka beli tidak diproduksi dengan cara yang berdampak buruk terhadap lingkungan.
Penelitian yang dilakukan oleh Schneider Electric menunjukkan bahwa enam dari sepuluh perusahaan di dunia telah melihat peningkatan pendapatan karena operasi yang berkelanjutan. Lebih lanjut, hampir 80 persen eksekutif perusahaan menyebutkan bahwa adanya peningkatan loyalitas pelanggan sebagai manfaat utama dari inisiatif keberlanjutan mereka.
Ekonomi sirkular
Prinsip dasar ekonomi sirkular adalah bahwa produk harus dirancang dengan mempertimbangkan konsumsi seumur hidup mereka. Idealnya, produk dan layanan harus dapat diperbaiki dan ditingkatkan.
Produk juga harus diproduksi dengan cara yang lebih baik bagi lingkungan dan masyarakat. Hal ini dapat dicapai melalui kepatuhan terhadap peraturan, selalu memerhatikan kandungan pada setiap material, dan mempertimbangan dampak lingkungan.
Untuk membantu memenuhi komitmen tersebut, perusahaan yang fokus pada pengelolaan energi dan automasi asal Prancis tersebut pun telah mengembangkan serangkaian produk edge computing dengan ekolabel Green Premium.
Sebagai informasi produk Green Premium harus tersedia secara digital dan memberikan informasi yang transparan mengenai dampak lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H